Monday 13 July 2015

MENU BERBUKA

Memasuki Ramadhan, biasanya menu yang dihidangkan ada saja beda nya dengan bulan-bulan lain ya, moms. Biasanya, di meja makan jadi selalu ada kudapan yang manis-manis (semanis saya). Iya, gak? Mendadak ada kolak, es buah, sirup, sop buah, dll. Mendadak juga gak pernah absen yang namanya gorengan. Betul apa betul?

Boleh-boleh saja lho menghidangkan sajian istimewa di bulan Ramadhan. Apalagi menghidangkan untuk keluarga tercinta dan orang-orang yang dikasihi. Selain menimbulkan rasa bahagia bagi yang menerima, dan yang menyajikan juga mendapat pahala karena sudah menyiapkan hidangan berbuka untuk orang lain.

Tetapi, tetap dijaga kondisi finansialnya ya, moms. Kalau keuangan lagi mepet, gak harus ada kolak dan segala teman-temannya yang cukup merogoh kocek lebih dalam. Apalagi di tengah keadaan ekonomi yang makin melambung tinggi. Cukup seadanya dan semampunya.

Nah, seperti kali ini. Saya membuat hidangan nasi bakar kembali. Selain irit, juga karena memang sudah memasuki tanggal tua. Jadi, dana yang tersisa harus dimanfaatkan dengan bijak agar tidak terjadi besar pasak daripada tiang.

Pasalnya, kalau membuat nasi bakar itu bahan-bahan sudah tersedia di alam (di sekitar rumah). Daun pisang, tinggal tebas. Kangkung, tinggal petik. Timun beli seribu juga banyak. Sama halnya dengan labu siam kecil. Untuk membuat sambal, bahan-bahannya juga tersedia di alam tanpa beli. Banyak tetangga yang tanam.

Kalau kata mama saya dulu, orang Sunda tinggal di desa juga gak bakal kelaparan. Karena bahan pangan sudah tersedia di alam. Bukan bermaksud rasis, tetapi ini hanya perumpamaan orangtua dulu. Bukan berarti dari suku lain tidak bisa seperti ini. Hal ini berlaku bagi siapa saja yang doyan sayur mayur. Tak harus vegetarian. Semua orang sebaiknya memang mengonsumsi sayur mayur untuk kesehatan diri sendiri dan menjaga pencernaan dengan baik. Selain itu, tubuh memang tetap membutuhkan serat untuk menyeimbangkan kolesterol, lemak, dan lainnya yang berlebihan di serap tubuh.

Biasanya kebiasaan akan kudapan dan minuman manis memang diidentikkan dengan suguhan berbuka. Karena sudah sunnah bila berbuka dengan yang manis-manis. Namun, bukan berarti lantas tidak mengukur kadarnya. Karena kelebihan kadar gula tetap memberikan efek yang tidak baik bagi tubuh.

Nah, jadi bagaimana menu berbukamu? Tetap jaga keseimbangannya ya...

 
 




No comments:

Post a Comment

BESTIE

Dari sekian banyak teman yang saya miliki, mungkin hanya satu sosok manusia ini nih yang paling nge-klik. Sebab, cuma dia yang berani bicara...