Wednesday 30 January 2013

EVENT LACTAMIL MAMA CARE



Event yang digelar tanggal 22 Desember 2012 di Prive Club, Fx Sudirman Lt.8 pukul 9-siang lalu nampak berjalan dengan seru dan  lancar. Peserta yang hadir membludak sampai-sampai ketika aku datang agak kebingungan cari posisi. Untungnya panitia langsung memberi tempat duduk untuk aku dan suami. Kebetulan, acara kali ini aku memang sengaja mengajak suami ikut masuk mendengarkan pembahasan materi. Mengapa? Karena materi kali ini menyuguhkan informasi penting seputar investasi mama untuk buah hati mulai dari proses pembentukan janin, segala virus dan kelainan yang diderita ibu dan janin, serta yang tak kalah penting yaitu investasi dana pendidikan. 

Acara yang dikhususkan untuk merayakan hari Ibu ini terbilang sukses dan menyenangkan. Sayangnya, si kecil kali ini tidak diajak. Padahal ketika di lokasi, banyak anak kecil yang turut meramaikan suasana. Bahkan, sang MC, artis sekaligus Puteri pariwisata di ajang puteri Indonesia tahun 2004, Nadia Mulya juga tidak ketinggalan membawa kedua buah hatinya yang cantik-cantik.

Nadia Mulya dan kedua buah hatinya

Saat pertama keluar dari lift di lantai 8, sebelum memasuki ruangan event, aku dan suami registrasi terlebih dahulu, agak sedikit bingung, kok nampak sepi sekali dari luar. Sedikit parno, jangan-jangan salah tempat?! Begitu kami dipersilakan masuk, ada sang fotografer yang meminta kami untuk berpose sebentar sebagai kenang-kenangan. Yang menyenangkannya, hasil cetakan foto tersebut bisa kami bawa pulang. 

Ini hasil fotonya, lho...

Setelah berpose sejenak, kami menuju ke tengah ruangan. Alamak! Ramai kali! Saking penuhnya sampai-sampai kami tak kebagian tempat duduk seperti yang aku kisahkan diawal. Memang akibat kesalahan sendiri karena datang terlambat. Hehehe...

Ternyata ajang sharing sudah berjalan. Tapi lumayan lha, masih bisa menimba ilmu dari sang dokter ahli.
Menurut salah satu tim ahli Lactamil, perkembangan anak dimulai pada 36 minggu pertama kehamilan. Untuk itu, dibutuhkan ilmu dan pengetahuan bagi calon orangtua dalam mempersiapkan generasi yang sehat.

Sebagai seorang calon ibu, ada beberapa penyakit/virus yang sering terjadi saat kehamilan dan berdampak pada janin, yaitu : 

Toxoplasma, terjadi karena parasit dari hewan yang berasal dari kucing, anjing, daging yang dimasak tidak matang yang menyebabkan kiste.

Rubella,  virus yang dapat menyebabkan tuna rungu. Untuk mengetahuinya hanya dpt diketahui melalui tes darah. kelainan yg disebabkan pada janin yg terkena rubella di usia 0-8 minggu menyebabkan keguguran. 

Anemia, terjadi karena kurangnya sel darah merah pada tubuh dimana jumlah eritrosit dibawah normal yaitu kurang dari 4,15 juta/mm3 serta Hb dibawah normal (untuk pria <13g/dL, untuk wanita <12g/dL). Anemia juga dapat diartikan karena kurangnya oksigen saat terjadi transport oksigen ke seluruh tubuh subnormal. Anemia disebabkan karena kadar Fe yang rendah, terhambatnya produksi eritropoietin oleh sistem imun, kerusakan pada sumsum tulang, dsb. 



Anemia yang terjadi pada anak kecil disebabkan karena anak lahir prematur, dan kurangnya asupan susu formula yang tidak mengandung zat besi. Bisa juga disebabkan karena kurangnya mengkonsumsi makanan yang mengandung Fe serta anak-anak yang vegetarian.
Sementara pada wanita produktif, Anemia terjadi ketika mengalami masa menstruasi hebat yang lebih dari 5 hari, pendarahan uterine abnormal, serta pada saat hamil maupun melahirkan.

Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini :
- Pucat, yang dapat terlihat pada kuku, telapak tangan dan wajah.
- Lemah, letih, lesu
- Mudah sakit kepala dan pusing
- Sesak nafas jika melakukan aktifitas fisik
- Mengalami gangguan mood, sering bingung



Itu sebabnya, dibutuhkan asam folat untuk menanggulangi penyakit ini. Karena asam folat berfungsi untuk :
- Mencegah anemia
- Pembentukan dan maintenance sel baru
- Pembentukan sel pada kehamilan
- Pembentukan DNA dan RNA
- Mencegah Neural Tube Defect




Selesai sharing seputar kehamilan dan janin, disusul dengan share tentang investasi pendidikan anak. Dari hasil sharing, diperoleh ilmu bahwa ternyata data inflasi pendidikan mengalami kenaikan 20% setiap tahunnya. Wuih, tinggi juga ya! Itu sebabnya, sebagai orangtua yang masih memiliki anak balita, sudah harus memikirkan dana pendidikan anak sejak dini untuk pendidikan si buah hati kelak hingga bangku kuliah.

Bagaimana agar orangtua dapat menyiapkan dana pendidikan dengan tepat? Dengan mengikuti asuransi pendidikan, dirasa mampu membantu para orangtua dalam menyiapkan dana ini. Persyaratan yang mudah serta cicilan yang terjangkau membuat para orangtua mulai beralih mengikuti program ini ketimbang dengan menabung di bank seperti menabung biasa atau berinvestasi.


Adapun produk-produk persiapan pendidikan, yaitu :
  • Tabungan pendidikan, kelebihan produk ini ialah memiliki jangka waktu, teratur, disiplin dan ada jaminan hasil. Sementara kekurangannya yaitu tidak cocok untuk jangka panjang.
  • Asuransi pendidikan. Kelebihannya mendapat benefit tambahan asuransi, serta adanya jaminan hasil. Sementara kekurangannya nilai tunai yang dijamin tidak sesuai dengan tujuan.
  • Reksadana. Kelebihannya bisa mengalahkan inflasi, dan cocok untuk segala jangka waktu. Namun kekurangannya ialah tidak adanya jaminan hasil.    

Dari hasil survey dikatakan bahwa, 17 tahun kemudian biaya pendidikan anak untuk tingkat perguruan tinggi bisa mencapai sekitar 645juta. Dengan dana sebesar itu, kita sebagai orangtua dituntut untuk menyisihkan dana 2,6juta/bulan. Tapi jika mengikuti program asuransi pendidikan, orangtua hanya dikenai biaya perbulan sebesar 203 ribu rupiah saja. Nah, pilih mana hayo?

Selepas materi financial dengan pemateri mbak Fitri, acara pun selesai. Dilanjut makan siang dengan menu ala resto. Suasana yang benar-benar menyenangkan. Setelah selesai, aku dan suami menyempatkan berfoto-foto dahulu di depan Prive Cafe.



 Foto koleksi pribadi, view diambil dari luar gedung Prive lt.8


 Foto koleksi pribadi


 Foto Koleksi pribadi

Tempatnya menyenangkan dan begitu tenang. Suasana yang ditawarkan membuat betah untuk berlama-lama.  Sayangnya, aku dan suami sudah harus pulang karena takut meninggalkan si kecil terlalu lama di rumah hanya ditemani mamaku. Ohya, dari event tersebut, aku mendapatkan goodybag menarik sebagai kado istimewa dari Lactamil untuk para bunda di hari ibu ini. 

Goodybag menarik yang didapat



ANAKKU BUAH HATIKU DENGAN SEGALA KISAHNYA

Bunda, apa arti anak bagi anda? Bagi sebagian perempuan, memiliki anak adalah anugerah tak ternilai. Namun bagi sebagian lain, kehadirannya bagaikan bencana. Bagi saya, anak adalah sebuah kisah. Ia memiliki cerita dan skenarionya sendiri. Apa yang dihadirkan, apa yang ditawarkan, selalu memberi ruang tersendiri di bilik hati. 
Bunda, seberapa sayang cinta dan kasihmu pada si kecil? Begitu besarkah hingga melebihi gunung Himalaya? Begitu luaskah hingga melebihi sungai Nil? Begitu indahkah hingga melebihi taman gantung Babylonia? Jika ada yang bertanya pada saya seberapa sayang saya pada si buah hati? Maka jawabnya, selama saya masih terus bernafas. 

Taman Gantung Babylonia_Image diambil dari sini

Bunda, tanpa disadari, ada saat dimana kita seolah hilang kendali. Ketika si kecil membuat ulah yang tak semestinya, spontan kita memarahi, memaki, berucap kasar, mencubit, bahkan mungkin memukul. Tak lama setelah itu, tangisnya pun pecah mengisi sudut-sudut rumah. Dan saat itu, kita malah tambah memarahi karena dianggap membuat ruangan semakin bising dengan suara tangisnya. Sejurus kemudian, diambil langkah penyelesaian agar ia diam. Dimasukkannya ke dalam kamar tidur, atau kamar mandi, dan kunci dari luar. Begitukah, bunda? 

Foto koleksi pribadi

Bunda, anak memiliki kemampuan sendiri-sendiri berdasarkan tingkat usianya. Sudah seharusnya kita sebagai orangtua, lebih bisa memahami keunikan si buah hati. Karena kita adalah sosok dewasa. Sosok yang seharusnya lebih peka dan arif dalam mendidik si kecil. Sosok yang telah matang dalam hal usia. 
Saya, sebagai seorang bunda, pun tak luput dari khilaf. Terkadang lepas kendali seolah merajai diri saat menghadapi aksi si kecil. Ketika anak susah makan, susah diatur, susah disuruh tidur, susah diajak mandi, asyik mencorat-coret dinding ruang, merusak mainan yang baru dibelikan, atau memporakporandakan koleksi mainannya yang baru saja selesai dirapikan, seolah tanpa sadar kita asyik memarahinya akan perbuatannya. Terkadang, saya pun melakukan hal itu. Walau tak pernah hingga memukul (karena anti bagi saya untuk memukul), namun begitu suara tangisnya pecah, seolah saya telah melakukan kesalahan besar dengan melukai hatinya. Saya tak pernah kuat melihat airmatanya mengalir. Begitu ia menangis, hati saya pun ikut teriris. Saya ingat betul bagaimana perjuangan untuk menghadirkan ia dalam pelukan saya saat di ruang persalinan. Saya ingat benar bagaimana rasanya menahan sakit akibat mulas pembukaan. 

Image diambil dari sini

Bunda, jika saya terlanjur memarahinya, maka setiap malam, saat saya menemaninya tidur, saya belai halus rambutnya. Saya cium berulang-ulang keningnya. Saya rengkuh jemari-jemarinya yang kecil. Saya usap punggungnya, dan saya bisikkan ditelinganya sebuah doa sederhana, 
"Anakku, sayang. Maafkan mama. Maaf jika seharian mama sudah memarahimu. Ajari mama tentang arti kesabaran. Ajari mama agar dewasa dan bijak menghadapimu. Ajari mama agar terus mencintai dan menyayangimu. Jadilah selalu sang penyejuk hati bagi mama dan bapak. Jadilah selalu pelita bagi kami. Sayang, mama sangat menyayangimu." 

Bagaimana denganmu, bunda?!  

Friday 25 January 2013

POTRET KASUS KRIMINAL SEKSUAL ONLINE DI INDONESIA


Penulis : Trance Taranokanai

Dewasa ini kejahatan seksual berkembang dengan pesatnya dan menimpa para remaja. Tak hanya di dunia nyata, dunia maya pun disebut-sebut memegang andil dalam penyebaran virus satu ini. Teknologi yang semakin mudah dan canggih menjadikan khalayak lebih tertarik dengan media ini. Tak ada yang salah dengan kemajuan teknologi. Yang salah adalah si pemakai yang menyalahgunakan keberadaannya. Tak bisa dipungkiri, keberadaan teknologi tak hanya digandrungi namun juga menjadi media penting dimana pergerakannya begitu cepat. Lihat saja, ketika kita mengklik suatu nama yang dibutuhkan, maka dengan mudahnya ribuan situs akan muncul hanya dalam waktu persekian detik. Berbeda rasanya ketika kita mencari di perpustakaan. Tentunya akan membutuhkan waktu yang lebih lama. Itulah sebabnya, media online lebih digemari oleh khalayak ramai.  
Dari hasil penelusuran google dengan keyword kejahatan terhadap anak lewat online, terdapat sekitar 1.730.000 materi yang membahas topik ini di berbagai websites. Dan berdasarkan salah satu situs di http://sosbud.kompasiana.com per 31 Oktober 2012 dikatakan bahwa Indonesia merupakan negara pelanggar tertinggi kejahatan seksual online terhadap anak di Facebook sebanyak 6 kasus dengan jumlah upload foto 18,747 gambar.
Selain itu, dalam situs http://www.tempo.co, dikatakan pula bahwa berdasarkan hasil Survei di Indonesia tahun 2008 terhadap 1.625 siswa Sekolah Dasar (SD) kelas 4-6 di wilayah Jabodetabek yang menunjukkan 66% di antaranya telah menyaksikan materi pornografi online. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Yayasan Kita dan Buah Hati itu menunjukkan bahwa materi pornografi diperoleh anak dengan persentase 24% via komik, 18% via games online, 16% melalui situs porno, 14% melalui film dan telepon selular. Berbagai alasan pun dikemukakan mulai dari pengaruh teman, hanya sekedar iseng, hingga takut dianggap tidak gaul. Banyak dari para remaja yang kurang memahami dampak buruk yang ditimbulkan dari materi pornografi tersebut. Sungguh ironis bukan?

Artikelku yang dimuat di majalah Potret edisi 63

Lalu, apa yang negara lakukan pada tindak pidana kasus yang satu ini? Tak ada tindakan signifikan yang sudah diambil oleh aparat penegak hukum dalam memberikan sanksi terhadap para pelaku. Semakin hari tindak kriminal seksual secara online semakin merajalela dengan luasnya. Semua itu terkait karena tak adanya undang-undang yang membatasi usia pengguna media online. Sistem akses yang mudah, murah dan cepat menjadikan momok tersendiri bagi para orangtua akan tumbuh kembang anaknya.
Keberadaan media online diyakini benar manfaatnya, namun disisi lain ia seperti dua sisi mata uang yang saling menyatu dimana ada manfaat namun diikuti oleh kerugian. Sulit rasanya memisahkan dan mencari solusi atas kasus ini. Untuk itu, hal yang paling bijak adalah dengan memberikan edukasi serta penyuluhan kepada para orangtua agar dapat memantau setiap perkembangan dan perilaku si anak. Hal ini juga ditujukan agar orangtua mampu memberikan pemahaman pendidikan seksual yang terbaik dan tepat dalam penyampaiannya pada anak. Karena bagaimanapun juga anak membutuhkan pengenalan pendidikan seksual tersebut ketika anak sudah mulai mengenal anggota tubuhnya. Tentu saja pendidikan ini harus disesuaikan dengan porsi dan usia anak. Hal ini bermanfaat agar si anak tidak memperoleh edukasi seksual dari tempat dan sumber yang salah. Serta sebagai orangtua sudah seharusnya menghilangkan pola fikir bahwa pendidikan seksual pada anak bukanlah sesuatu yang tabu untuk dilakukan. Selain itu, penanaman landasan moral, agama dan norma-norma kesopanan harus pula ditumbuhkan oleh para orangtua sejak anak berusia dini. Itu sebabnya, dibutuhkan kedisiplinan dan aturan –aturan yang bermula dari lingkup terkecil yaitu keluarga. Setidaknya, hal ini diharapkan dapat memberi solusi dan sedikit mengurangi angka kriminalitas seksual online yang terjadi di negara ini.
Sudah selayaknya keluarga memperhatikan buah hati hingga wilayah sosial si anak. Sebuah bentuk perhatian yang tegas, disiplin dan bertanggungjawab namun bukan bersifat pengekangan. Keintiman antara hubungan suami-isteri, orangtua dan anak juga diyakini mampu merubah generasi yang lebih baik. Semua berawal dari rumah. Itu sebabnya, sebaiknya antara ayah dan ibu menyamakan dahulu persepsi dan aturan di rumah untuk anak-anaknya. Kemudian, jalinlah komunikasi yang baik antara anak dan orangtua agar tercipta suasana rumah yang kondusif. Setidaknya, beberapa hal tersebut mampu membentuk karakter untuk generasi yang berakhlak baik sesuai ajaran agama dan norma-norma yang ada. Sehingga, nilai persentase akan tindak kriminalitas seksual melalui online dapat ditekan seminim mungkin. *

Monday 21 January 2013

I'M PROUD TOBE A WRITER


Oleh : Trance Taranokanai

Salah  satu buku-ku yang sudah terbit

Sebagai seorang penulis, menjadi kebanggaan tersendiri kala tulisan atau naskah yang dibuat berhasil nampang di sebuah media masa, entah itu di surat kabar, majalah, tabloid, atau lainnya. Ketika ribuan naskah yang dikirim belum ada satupun yang berhasil dimuat, kita seperti belum layak dikatakan penulis. Dan hanya baru dikatakan sebagai seorang yang hobi menulis. Bahkan setelah karya-karya tersebut telah sukses dimuatpun seolah diri masih malu untuk mengatakan, “I’m a writer”. 

Aku menyukai dunia penulisan sejak duduk di bangku SLTP. Saat itu, yang ku buat adalah karya-karya fiksi dan puisi. Begitu banyak karya yang dicipta, namun tak ada yang dimuat di media masa, karena memang tak pernah sekalipun berani Aku kirimkan. Padahal, setumpuk data alamat media masa telah Aku miliki. Tak ada setitik keberanian saat itu untuk mulai mengekspose tulisanku pada khalayak. Aku tak memiliki rasa percaya diri akan tulisanku sendiri. Malu rasanya jika tulisanku dibaca oranglain. Terlebih jika dikritik buruk oleh si pembaca. Alamak, mau ditaruh dimana mukaku?

Beranjak SMA tepatnya di tahun 2001, Aku masih berkutat pada kisah-kisah fiksi. Namun karena sanjungan dan saran beberapa teman yang menyemangatiku untuk mengirimkan naskah-naskah itu pada media, akhirnya Akupun mulai memberanikan diri mengirimkan. Pertama kali ku kirim, Aku langsung membidik sebuah majalah remaja yang sedang naik daun saat itu. Setelah menanti berbulan-bulan lamanya, naskah-naskahku dikembalikan.

Dalam coretan-coretan itu, tertulis catatan bahwa kisah yang kutawarkan ternyata mereka sukai, namun syarat dan ketentuan pengiriman naskah tidak sesuai dengan prosedur. Mereka meminta karyaku diperbaiki sesuai persyaratan yang berlaku. Namun saat itu, untuk memperbaiki dan kembali mengirimkan naskah, berarti Aku membutuhkan dana pengeluaran baik untuk mencetak naskah yang berlembar-lembar dan juga biaya perangko. Sementara saat mengirim naskah sebelumnya, Aku keluarkan dana dari hasil mengumpulkan uang jajan. Dan itu berarti, selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan Aku harus puasa jajan. Aku tak berani meminta uang pada orangtua. Bagaimana reaksi mereka kalau tahu Aku meminta uang hanya untuk mengirim naskah pada sebuah majalah. Ah, Aku tak bisa membayangkan bila mereka marah.

Semangatku untuk mengirimkan naskah semakin pupus saat disket berisi file-file naskah itu rusak. Terbayang bagaimana lelahnya harus mengetik ulang naskah-naskah yang telah kubuat. Sebenarnya, bukan lantaran banyaknya naskah yang harus diketik, namun berapa banyak dana lagi yang harus dikeluarkan untuk sekali rental komputer. Karena saat itu, Aku belum memiliki komputer apalagi notebook seperti saat ini. Alhasil, Aku mulai mengurungkan niatku menjadi penulis.

Ketika Aku kuliah, Aku dipercaya pihak kampus untuk turut terlibat dalam pembuatan majalah kampus. Saat itu Aku masuk dalam deret tim redaksi. Itu pertama kalinya naskah non fiksi yang ku tulis dicetak, dibaca dan dipublikasikan pada khalayak tanpa kompetitor seperti yang Aku alami ketika mengirim pada majalah lalu. Semua liputan dan artikelku dimuat dan diberi upah lelah. Senang rasanya. Saat itu, mulailah percaya diriku tumbuh. Aku lebih sering berlatih menulis beragam hal untuk kemudian Aku cetak dan dibundel menjadi satu, serta kujual pada khalayak. Saat itu Aku memanfaatkan kegiatan kajian rutin setiap pagi di sebuah masjid kampus negeri ternama di kota Aku mengenyam pendidikan. Banyaknya para akhwat yang hadir menjadi incaran empuk untukku. Terlebih yang kutahu, mereka senang membaca. Beragam artikel baik yang ku buat sendiri maupun hasil searching dari internet, Aku cetak dan Aku kemas sedemikian rupa. Ternyata hasilnya cukup menggembirakan. Daganganku laris manis.

Namun ketika Aku mulai disibukkan dengan beragam tugas kuliah, Aku mulai kewalahan dalam menulis. Aku tak sempat membuat artikel, mencetak, dan menjualnya. Lambat laun kebiasaan itupun terhenti dengan sendirinya. Hingga Aku selesai kuliah dan bekerja, Aku seolah lupa dengan dunia tulis menulis. Aku mulai larut dalam pekerjaanku sebagai disainer grafis. Panjangnya jam kerja, membuatku tak sempat bahkan untuk sekedar mencari tema tulisanpun tidak.

Artikel teman IIDN yang dimuat di koran. Wajahku ikut nampang disitu lho...

Bertahun-tahun Aku tinggalkan dunia penulisan. Hingga setelah Aku resign dari pekerjaanku dan memutuskan untuk mengurusi rumahtangga dan keluarga secara penuh, Aku mulai tertarik kembali terjun ke dunia penulisan. Bertahun-tahun lamanya tidak menulis membuat otakku tak terasah dalam penyusunan kata. Semua kalimat yang kubuat hancur, buruk, berantakan, kadang kaku, kadang tak sesuai EYD, kadang janggal dan banyak keanehan lainnya dalam naskahku. Seperti seorang anak kecil yang baru belajar menulis. Untuk membuat sebuah artikel 750 kata saja bisa berminggu-minggu kukerjakan. Alhasil, naskahku tak pernah ada satupun yang selesai sempurna. Satu belum selesai dikerjakan, saat terbentur kalimat Aku langsung beralih ke tema yang lain. Saat tema tersebut belum juga kelar, ketika menghadapi kendala ditengah-tengah penyusunan kata, Aku kembali membuat tema berbeda. Selalu seperti itu. Dalam benakku seperti tertanam bahwa menulis itu adalah sesuatu yang sulit sekali dilakukan. Aku selalu menganggap bahwa kosakata yang ku kuasai teramat minim hingga Aku selalu terbentur dengan pengolahan kata.

Aku dan teman-teman KEB yang muncul di majalah Noor edisi Januari 2013

Suatu ketika, Aku bergabung pada sebuah grup menulis. Disana Aku mendapat banyak input seputar penulisan. Disana pula Aku mulai menyemangati diri bergabung dengan para Ibu yang penuh semangat dan kreatif untuk terus menulis dan menulis. Sebagai pembelajaran, Aku mulai menulis non fiksi dari hal-hal yang ringan dengan jumlah kata yang sedikit. Kemudian mulai Aku kirim ke beberapa tabloid. Berbulan-berbulan lamanya akhirnya tulisanku membuahkan hasil. Untuk pertama kalinya, tulisan ringanku seputar kisah sang buah hati dimuat di tabloid Ibu dan anak. Aku semakin bersemangat untuk terus menulis. Aku pun mulai mencari jati diri dan passion tulisanku. Tak henti-hentinya Aku menulis. Setiap ada sedikit saja waktu luang, langsung ku gunakan untuk menulis. Disitulah mindset-ku sedikit demi sedikit berubah. Aku mulai meyakini dalam diri bahwa menulis adalah sesuatu yang mudah dan menyenangkan. Sesuatu yang harus disuguhkan dengan hati. Sesuatu yang tak perlu ditakuti karena kita belajar dari kesalahan. Tak ada kupu-kupu cantik yang tak berawal dari kepompong, tak ada lukisan indah yang tak bermula dari sebuah titik. Semua membutuhkan proses, dan masa proses itulah yang membuat kita semakin ahli.  

Aku bersama teman-teman IIDN di Nova Ladies Fair

Selang beberapa bulan, tulisanku kembali dimuat. Tak hanya satu, namun tiga buah tulisan. Sebuah cerita mini tentang si kecil dan mendapat bingkisan dari tabloid tersebut, satu artikel pengalaman bisnis yang dimuat di sebuah majalah wanita dengan kompensasi berupa honor dan majalah terbit, serta sebuah naskah yang masuk dalam buku antologi. Ah, rasanya senang tak terkira. Kalau boleh teriak, tentu Aku akan teriak sekencang-kencangnya sambil lompat kegirangan hingga oranglain tahu bahwa naskahku dimuat. Aku merasa, perjuanganku tak sia-sia. Setelah lama bergelut dalam pembelajaran kata, akhirnya usaha dan doaku didengar oleh Tuhan. Setidaknya, Aku kini bisa tersenyum bangga. Bangga terhadap diriku sendiri, bahwa Aku ternyata bisa mewujudkan sesuatu yang awalnya dirasa tak mungkin untuk terwujud. Dengan semangat, doa, usaha, dan berada dalam lingkungan yang mendukung, kini tak ada yang tak mungkin untuk diwujudkan.

Kini, Aku bisa mengatakan bahwa Aku seorang penulis. Ya, walau tulisanku yang dimuat media dan dibukukan masih terbilang sedikit. Namun, inilah masa depanku yang akan terus Aku jalani hingga diri ini tak mampu lagi berkarya. Sepanjang Tuhan masih memberiku nafas, sepanjang itu pula semangat dan karyaku terus berkobar. Aku siap sepenuh hati menghiasi dunia penulisan dengan karya-karyaku. Aku akan terus belajar dan belajar untuk bisa menjadi seorang penulis yang inovatif, kreatif dan menjadi sumber inspirasi untuk khalayak ramai. Aku ingin suatu ketika disaat Aku sudah tak bernyawa, namaku masih dikenal karena karya-karya yang telah Aku curahkan pada dunia literasi yang kucintai. *

 Profilku

Trance Taranokanai memiliki nama asli Palentina Tara Dipa. Seorang Mompreneur di bidang jasa disain grafis dan pernak-pernik flannel. Menyukai dunia penulisan sejak SLTP namun baru aktif menulis setelah bergabung di IIDN (Ibu-Ibu Doyan Nulis). Menjadi seorang penulis handal yang mencerdaskan dan inspiratif adalah cita-citanya. Untuk mengenal lebih dekat dengan penulis silakan add di akun facebooknya, Trance Taranokanai, atau twitter @Taranokanai_ID. Atau via email di trance.d.sign@gmail.com.                        

Wednesday 9 January 2013

LEMPAR KELERENG VERSI BULE


Hari itu tanggal 4 Maret 2012, aku mendapat pengalaman baru. Di suatu tempat di Jalan Tohpati 40, Yogyakarta tepatnya di pelataran parkir warung nasi milik Ibu Suparni.
Kala itu segerombolan anak tengah asik bermain lempar kelereng versi baru bersama dengan seorang pria bule keturunan Perancis sebagai yang punya ide atas permainan tersebut.

Mengapa kukatakan lempar kelereng versi baru? Seperti yang sudah diketahui khalayak ramai bahwa permainan lempar kelereng tentu bukanlah hal yang baru dikalangan anak-anak. Yang membedakan yaitu cara atau metode yang mereka mainkan berbeda dari biasanya. Mula-mula pria bule itu menyediakan beberapa buah permen lollipop untuk anak-anak yang memenangkan permainan.


Adapun tata caranya yaitu permen lollipop dipegang tinggi-tinggi dengan satu tangan tegak lurus  oleh sang pria bule, kemudian anak-anak diharuskan berebut melompat menggapai permen tersebut. Siapa anak yang bisa menggapai pertama kali maka dia-lah yang akan diberi kesempatan pertama untuk melempar kelereng. Ketika salah satu anak berhasil menggapai permen lollipop itu, kemudian permen yang diperebutkan tersebut diletakkan di tanah untuk kemudian masing-masing anak bergantian melempar kelereng dan berusaha mengenai permen tersebut. Jarak start tentu saja ditentukan oleh pria bule itu yang berperan pula sebagai hakim garis. Barang siapa yang berhasil mengenai permen lollipop itu dengan kelereng, maka dia yang akan memperoleh permen tersebut. 

Nampaknya, sistem permainan seperti itu lebih menyenangkan untuk anak-anak. Mereka tampak senang, antusiasme tingkat tinggi dan bahagia. Mereka belajar sportif, berusaha keras dan jujur dalam memperoleh sesuatu yang mereka inginkan. Otak mereka pun diajak berperan aktif dalam menentukan titik koordinat yang tepat agar butir-butir kelereng mereka dapat mengenai sasaran. Kesabaran, ketenangan dan kecermatan sangat diperlukan dalam permainan ini. Bila tergesa-gesa, hasilnya pun tidaklah bagus dan bahkan membuat arah kelereng melenceng menjauhi target.

Bila kita cermati, dalam sebuah permainan sederhana sekalipun ternyata memiliki ilmu tersembunyi yang dapat dipetik bila kita mau meluangkan waktu sedikit untuk memaknainya.
Apapun permainannya, baik tradisional maupun modern, cara yang terbaik dan bijak adalah ketika kita mampu menguak pelajaran dibalik permainan tersebut dan memperoleh nilai positif yang terkandung di dalamnya.       

Tuesday 8 January 2013

LOGO/BRAND DENGAN BERJUTA MAKNANYA



Pasti sudah pada tahu 'kan apa itu logo? Coba tebak, dibawah ini logo apa hayo?


Yups, logo milik Microsoft. Sepertinya, tanpa perlu ada keterangan nama brand-nya pun sudah banyak khalayak yang hafal betul pemilik logo ini. Sebut saja, logo Nike, Apple, Shell, Toyota, Twitter, Recycle, dsb. Tanpa disertai nama logonya, khalayak sudah dapat menebak logo tersebut. 

Nah, untuk faham lebih dalam tentang logo, simak tulisan yang satu ini yuk!

 Pengenalan Logo

Logo adalah identitas suatu perusahaan sebagai tanda atau alamat yang akan mengkomunikasikan arti dan memberikan makna yang dalam terhadap Visi  perusahaan. Logo juga sebagai jiwa yang menghidupkan dan memberikan semangat bagi perusahaan di dalam melaksanakan misi dan mencapai tujuan perusahaan itu sendiri.

Dalam menciptakan sebuah logo visual sebaiknya disesuaikan dengan produk dan brand produk Anda. Logo ini nantinya dapat membantu brand yang Anda ciptakan agar terkesan lebih mewah dan istimewa. Dengan logo, Anda dapat membentuk sebuah komunikasi melalui tanda yang mudah dimengerti dan diingat oleh setiap orang tanpa batasan bahasa. Inilah yang nantinya akan menjadi identitas produk Anda.

Namun, jika Anda ingin membuat redesain (desain ulang) logo maupun logo baru suatu perusahaan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu Identifikasi data yang meliputi :
- Nama perusahaan
- Visi misi perusahaan
- Slogan
- Colour Identity
- Jenis Usaha
- Karakter Perusahaan
- Target Pasar

Berdasarkan salah satu hasil survei marketing, masyarakat berusia muda cenderung lebih memilih menggunakan produk dengan nama brand asing atau pun yang terkesan asing. Namun, tak berarti nama-nama yang terkesan lokal juga tak diminati. Yang terpenting adalah pilihlah nama yang simpel, agar mudah diucapkan dan diingat. Selain itu, ada baiknya memilih nama brand yang memiliki arti tertentu. Bila tak ingin repot, Anda juga bisa menggunakan nama Anda menjadi nama brand/merk/logo.
Hal lain yang tak kalah penting adalah menentukan target market, yakni siapa sasaran utama Anda. Bila Anda memilih target market menengah ke atas, tentu image yang mesti dibentuk adalah sebuah produk mewah. Seringkali para pelaku usaha kecil menengah (UKM)) bingung menentukan target sasarannya. Seringkali mereka terjebak ingin memuaskan klien yang mewah, sekaligus ingin melayani klien yang ekonomis dengan harga menengah. Padahal, kedua pasar ini sulit digabungkan.

Ketika Anda ingin mengejar target pasar kelas atas, Anda harus pasang harga tinggi dengan kualitas sangat baik. Sementara sebaliknya, jika ingin mengejar konsumen yang amat kritis untuk mendapatkan harga murah, maka juallah produk dengan harga murah, namun kualitas bisa diturunkan. Jika Anda berusaha berada di tengah-tengah, ini hanya akan menyusahkan Anda. Si target pasar yang kelas atas, umumnya gengsi untuk membeli barang murah, karena terbiasa dengan brand-brand bermerek. Sementara yang kelas menengah ke bawah, cenderung mencari yang mereknya biasa, asal murah. Tentukan pasar Anda siapa, dari sana akan lebih mudah meneruskan promosi dan nilai tambah produk Anda ketimbang saingan.

Setiap pengusaha tentu ingin produknya menjadi pembicaraan dan dipuji banyak orang. Tetapi, bagaimana bisa dibicarakan bila tak ada yang mengenal produknya? Trik yang selalu digunakan oleh para marketer adalah dengan teknik promosi. Bukan sembarang promosi, melainkan promosi yang tepat sasaran. Pilih orang-orang yang berpengaruh di kelompoknya untuk mengenal produk Anda. Beri dia sampel gratis atau ajak dia mencoba produk Anda. Bila ia menyukainya, dengan mudah produk Anda akan dikenal luas.

Selain itu, Anda pun perlu menggelar event khusus untuk memperkenalkan brand Anda, dengan beberapa tips berikut:

Mendompleng ketenaran
Salah satu cara termudah agar produk Anda segera dilirik konsumen adalah membuat produk Anda digunakan oleh selebriti atau public figure saat acara pesta atau event sosial lainnya. Karena biasanya apa yang dikenakan oleh public figure akan segera menjadi perhatian banyak orang. Di sinilah kesempatan Anda untuk memperkenalkan brand sekaligus membentuk brand image. Ini bahkan akan lebih efektif dari sekadar memajang produk Anda di etalase toko.

Pengenalan produk
Sebagai produk dengan brand baru tentu belum banyak dikenal orang. Pada saat merilis produk tersebut ke pasar, ada baiknya Anda menjelaskan secara detail kepada para calon customer tentang produk tersebut, dari bahan baku, proses pembuatan, hingga manfaatnya. Jangan lupa, paparkan juga keunikan dan keunggulan yang dimiliki brand Anda.

Berteman dengan media
Anda tahu, kan, media memiliki efek sangat besar untuk memengaruhi penilaian masyarakat? Jadi, jangan hanya duduk berdiam diri dan berharap media akan mencari Anda. Kirimkan press release dan contoh produk atau undangan untuk menghadiri peluncuran produk. Bila perlu, Anda juga bisa meminjamkan beberapa produk untuk mendapat review khusus dari media.

Pelayanan khusus
Sebuah brand berkualitas biasanya selalu memiliki customer VIP. Berikan pelayanan khusus, karena mereka inilah yang biasanya menjadi orang pertama yang bersedia membeli produk Anda. Anda bisa menjalin komunikasi dengan cara selalu mengirimkan informasi tentang desain atau produk terbaru Anda. Entah itu dengan kartu member, milis khusus, atau SMS info. Buat mereka merasa dihargai.

Bangun sinergi
Ikutlah program afiliasi atau kerja sama dengan produk atau brand lain. Misal, dengan membeli produk Anda, maka pembeli akan mendapatkan potongan harga untuk produk B dari brand lain. Atau cara lain, bergabunglah dalam event-event besar di kota Anda sebagai sponsor. Makin sering Anda ikut event, maka makin cepat brand Anda dikenal.

Saingan? No Problem
“Persaingan itu diperlukan untuk kita selalu bisa berinovasi dan menguntungkan konsumen,” ujar Herry. Selain itu, persaingan membuat kita dan si pesaing berlomba-lomba memperbaiki kekurangan dari produk atau jasa. Jika Anda menyasar kepada konsumen kelas atas, maka Anda bisa mencoba untuk bermain dan menambahkan di nilai tambah (added value) produk. Nilai tambah ini, jelas Herry, bisa didapat dari tiga hal, yakni lewat content (performa produk), context (presentasi atau kemasan, layanan, desain interior, atau suasana), dan infrastructure (kemudahan akses).

Misal, jika Anda memiliki salon, sementara ada pesaing di lingkungan yang sama, Anda bisa mencoba menambahkan nilai tambah pada suasana atau hadiah kepada pelanggan. Ciptakan suatu keunikan dari produk atau jasa Anda yang tak ada di produk pesaing. Jangan lupa untuk terus mengevaluasi ulang hasil promosi dan branding yang sudah Anda lakukan secara berkala. Perhatikan cara yang Anda lakukan, apakah sudah sesuai target market atau belum, agar brand Anda bisa terus sukses.

Nah, setelah mengetahui makna logo/brand, sekarang saatnya mendesain yuk! Berikut ini ada sampel Logo yang saya buat dan sudah dipakai oleh  pemiliknya untuk logo sebuah Homestay di Yogyakarta. 


Deskripsi logo :
-       Digunakan untuk sebuah Homestay di Yogyakarta. Sadewa sendiri memiliki makna sesosok tokoh pewayangan yang merupakan anggota dari Pandawa lima yang paling muda. Tokoh ini sangat pandai, dan kepandaiannya dikisahkan melebihi murid-murid lain. Selain itu, diusianya yang paling muda, ia juga termasuk pribadi yang bijak. Sadewa merupakan ahli perbintangan yang ulung dan mampu mengetahui kejadian yang akan datang.
-       Bentuk logo yang digunakan adalah outline pengganti image rumah dan pohon. Maksudnya ialah sebagai pengganti makna Homestay.
-       Pemilihan warna menggunakan warna emas, memiliki arti elegan, klasik, sejahtera.
-       Sementara pemilihan font agar terkesan elegan, namun tidak kaku. Dan menggunakan font bold yang memiliki harapan kokoh dan kuat.

Untuk proses pembuatan menggunakan Adobe Ilustrator. Namun untuk kali ini mari kita membuat duplikasi Logo memakai Adobe Indesign. Adapun caranya :
 Open/aktifkan Adobe Indesign.

- Atur work area sesuai keinginan, misalnya bisa menggunakan area 150x150mm.


- Mengatur work area sama seperti materi II, diskusi minggu yang lalu yaitu File>New>Document, kemudian setting kolom page size, dll.
 Placing Logo yang sudah ada (seperti terdapat di atas yaitu Image Sampel Logo Sadewa) ke dalam work area dengan cara File>Place>Pilih link image>open.


 Aktifkan Pen tool (P), kemudian arahkan pen tool pada logo. Tekan mouse kiri dan klik di titik-titik/sudut-sudut image untuk mengikuti bentuk image. Ketika mengklik di titik kedua, tahan mouse, agar muncul dua buah garis bantu koordinat. Rapikan sesuai bentuk logo dengan cara klik salah satu garis bantu koordinat menggunakan alt. Tekan alt, rapikan. Ulang step ini pada semua titik image.








Notes. Warna Pen Tool sengaja menggunakan warna hijau agar terlihat perbandingan Logo yang diduplikasi dengan step menduplikatnya. 

 Untuk font, mohon maaf sebelumnya, karena ini salah satu project lama saya sekitar beberapa tahun lalu, dan pc sudah beberapa kali ganti, alhasil data asli sudah hilang. Jadi, sebagai pengganti pakai font yang agak-agak mirip saja ya. Bisa menggunakan font Dorchester Script regular atau Bernhard brush script. 



Notes. Pengantar Materi dari berbagai sumber

LIMA ‘S’ ANTI MBA

Ini artikelku yang dimuat di majalah Potret edisi 62. 

Pada tahun 2008 silam, mungkin dari Anda ada yang sudah pernah menonton salah satu film karya anak bangsa berjudul ‘Married By Accident’ yang dibintangi oleh artis cantik Nikita willy dan Marcell Darwin. Sebuah film yang mengisahkan tentang sepasang kekasih yang melakukan hubungan seks diluar nikah walau saat itu status mereka masih pelajar. Akhirnya si wanita pun hamil. Hancur sudah masa depan dan impian karena mereka harus dihadapkan pada kenyataan hidup untuk mempertanggungjawabkan atas apa yang sudah diperbuat.
Film ini merupakan potret remaja saat ini, dimana banyak dari generasi muda yang salah jalan dan sulit mengendalikan nafsu birahi hingga nekat melampaui aturan norma agama dan norma susila yang berlaku di negeri ini. Mereka tak mengindahkan lagi adab kesopanan yang selalu dijunjung tinggi oleh bangsa ini. Mereka lupakan aturan-aturan yang ada, mereka singkirkan rasa malu hanya demi kenikmatan sesaat. Mereka tidak sadar bahwa akan ada suatu pertanggungjawaban besar yang siap menanti. Tanggungjawab pada keluarga kedua belah pihak, masyarakat sekitar, dan terutama tanggungjawab dihadapan Tuhan mereka.
Married by accident atau hamil diluar nikah seolah sudah menjadi wacana dalam keseharian para remaja. Ini terbukti bahwa dalam sebuah situs http://www.iposnews.com pada berita  yang diunggah hari Selasa, 14 Agustus 2012 mengatakan bahwa di tahun 2010 20,6% remaja di kota besar seperti Jakarta melakukan hamil dan kelahiran diluar nikah. Dalam situs tersebut juga dikatakan bahwa badan Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) pada tahun 2007 silam menemukan, 1% remaja wanita dan 6% remaja pria mengaku pernah melakukan seks di luar nikah.
Apa yang salah dari polemik yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun ini? Derasnya arus informasi yang semakin pesat disebut-sebut sebagai salah satu penyebabnya. Mengapa? Karena informasi yang berkembang dengan mudah dan cepat tidak diimbangi dengan pengetahuan si anak. Berapa banyak orangtua yang menganggap pendidikan seks adalah sesuatu yang tabu untuk diajarkan pada anak-anak mereka. Padahal, ketika anak beranjak remaja, dimana rasa ingin tahunya semakin bertambah dan disertai meningkatnya hormon dapat memicu mereka melakukan tindak asusila dengan dalil coba-coba.
Lantas, apa yang sebaiknya dilakukan bagi para orangtua? Adakah solusi terbaik yang dapat dikerjakan untuk menyelamatkan generasi muda bangsa? Berikut Lima S anti MBA yang bisa dijadikan referensi.

  • Selayaknya anak ditanami pendidikan akhlak sejak dini. Pendidikan yang hanya tak sebatas pengenalan agama, namun juga moral dan pola fikir positif.
  • Sejak kecil ajari anak hubungan sebab akibat.
  • Selalu pantau dan ikuti selalu perkembangan anak. Lakukan pendekatan yang bijak dengan menjadikan orangtua sebagai tempat berbagi atau sebagai bank solusi bagi mereka.
  • Sepakati aturan bersama di dalam rumah, lalu jalankan aturan tersebut untuk mendidik kedisiplinan dan beri ganjaran/hukuman disaat melanggar aturan guna melatih dan mengajarkan anak akan pentingnya rasa tanggungjawab.
  • Sediakan waktu khusus untuk keluarga guna mengokohkan ikatan bathin dan rasa kebersamaan agar tercipta keharmonisan keluarga serta beri pendidikan seks yang tepat dan terarah untuk menjawab rasa keingintahuannya akan dunia seks.  
Diharapkan tips-tips tersebut sedikit demi sedikit mampu menurunkan angka kehamilan diluar nikah serta tindakan aborsi ilegal yang terus meningkat tiap tahunnya. *

BESTIE

Dari sekian banyak teman yang saya miliki, mungkin hanya satu sosok manusia ini nih yang paling nge-klik. Sebab, cuma dia yang berani bicara...