Tuesday 8 January 2013

LIMA ‘S’ ANTI MBA

Ini artikelku yang dimuat di majalah Potret edisi 62. 

Pada tahun 2008 silam, mungkin dari Anda ada yang sudah pernah menonton salah satu film karya anak bangsa berjudul ‘Married By Accident’ yang dibintangi oleh artis cantik Nikita willy dan Marcell Darwin. Sebuah film yang mengisahkan tentang sepasang kekasih yang melakukan hubungan seks diluar nikah walau saat itu status mereka masih pelajar. Akhirnya si wanita pun hamil. Hancur sudah masa depan dan impian karena mereka harus dihadapkan pada kenyataan hidup untuk mempertanggungjawabkan atas apa yang sudah diperbuat.
Film ini merupakan potret remaja saat ini, dimana banyak dari generasi muda yang salah jalan dan sulit mengendalikan nafsu birahi hingga nekat melampaui aturan norma agama dan norma susila yang berlaku di negeri ini. Mereka tak mengindahkan lagi adab kesopanan yang selalu dijunjung tinggi oleh bangsa ini. Mereka lupakan aturan-aturan yang ada, mereka singkirkan rasa malu hanya demi kenikmatan sesaat. Mereka tidak sadar bahwa akan ada suatu pertanggungjawaban besar yang siap menanti. Tanggungjawab pada keluarga kedua belah pihak, masyarakat sekitar, dan terutama tanggungjawab dihadapan Tuhan mereka.
Married by accident atau hamil diluar nikah seolah sudah menjadi wacana dalam keseharian para remaja. Ini terbukti bahwa dalam sebuah situs http://www.iposnews.com pada berita  yang diunggah hari Selasa, 14 Agustus 2012 mengatakan bahwa di tahun 2010 20,6% remaja di kota besar seperti Jakarta melakukan hamil dan kelahiran diluar nikah. Dalam situs tersebut juga dikatakan bahwa badan Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) pada tahun 2007 silam menemukan, 1% remaja wanita dan 6% remaja pria mengaku pernah melakukan seks di luar nikah.
Apa yang salah dari polemik yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun ini? Derasnya arus informasi yang semakin pesat disebut-sebut sebagai salah satu penyebabnya. Mengapa? Karena informasi yang berkembang dengan mudah dan cepat tidak diimbangi dengan pengetahuan si anak. Berapa banyak orangtua yang menganggap pendidikan seks adalah sesuatu yang tabu untuk diajarkan pada anak-anak mereka. Padahal, ketika anak beranjak remaja, dimana rasa ingin tahunya semakin bertambah dan disertai meningkatnya hormon dapat memicu mereka melakukan tindak asusila dengan dalil coba-coba.
Lantas, apa yang sebaiknya dilakukan bagi para orangtua? Adakah solusi terbaik yang dapat dikerjakan untuk menyelamatkan generasi muda bangsa? Berikut Lima S anti MBA yang bisa dijadikan referensi.

  • Selayaknya anak ditanami pendidikan akhlak sejak dini. Pendidikan yang hanya tak sebatas pengenalan agama, namun juga moral dan pola fikir positif.
  • Sejak kecil ajari anak hubungan sebab akibat.
  • Selalu pantau dan ikuti selalu perkembangan anak. Lakukan pendekatan yang bijak dengan menjadikan orangtua sebagai tempat berbagi atau sebagai bank solusi bagi mereka.
  • Sepakati aturan bersama di dalam rumah, lalu jalankan aturan tersebut untuk mendidik kedisiplinan dan beri ganjaran/hukuman disaat melanggar aturan guna melatih dan mengajarkan anak akan pentingnya rasa tanggungjawab.
  • Sediakan waktu khusus untuk keluarga guna mengokohkan ikatan bathin dan rasa kebersamaan agar tercipta keharmonisan keluarga serta beri pendidikan seks yang tepat dan terarah untuk menjawab rasa keingintahuannya akan dunia seks.  
Diharapkan tips-tips tersebut sedikit demi sedikit mampu menurunkan angka kehamilan diluar nikah serta tindakan aborsi ilegal yang terus meningkat tiap tahunnya. *

No comments:

Post a Comment

BESTIE

Dari sekian banyak teman yang saya miliki, mungkin hanya satu sosok manusia ini nih yang paling nge-klik. Sebab, cuma dia yang berani bicara...