Thursday 25 December 2014

TAHI LALAT

Dokumentasi milik pribadi
Saat sedang asyik bercanda dengan Aira, puteriku yang yang belum genap 4 tahun, tiba-tiba Ia memperhatikan tahi lalat di atas bibirku. Kemudian Ia nyeletuk,

 "Ma, itu kuman ya?!" Tunjuknya pada tahi lalat yang menghias wajahku tepat di atas bibir.
Aku agak heran, kok bisa-bisanya dia berfikir kalau tahi lalat ini kuman?!
"Bukan, nak. Ini namanya tahi lalat." Ujarku menjelaskan.
"Kok ada ee laletnya sih? Kan jadi kotor! Kalo kotor itu kuman!" Katanya menjelaskan. 
"Tahi lalat itu bukan kotoran, nak!"
"Ihhh, bau!" Teriaknya lagi.
"Bukan, nak. Tahi lalat gak bau! Karena bukan kotoran lalat beneran!" Seruku menjelaskan.
"Terus, itu boongan? Kok nempel terus si
h?! Ndak mau lepas?!" Ujarnya lagi.
"Kotoran lalat sama tahi lalat itu beda, nak!" Belum selesai aku menjelaskan, Aira sudah berujar lagi,
"Trus, kotoran Aya sama e* (pups) Aya beda?!"
Gubrak! Itu sih SAMA....

 
Hmmm, kayaknya harus komplain nih sama yang memberi nama tahi lalat! Kenapa dikasih nama tahi lalat, ya?! Si emak kan jadi garuk-garuk kepala! Hehehe...

No comments:

Post a Comment

BESTIE

Dari sekian banyak teman yang saya miliki, mungkin hanya satu sosok manusia ini nih yang paling nge-klik. Sebab, cuma dia yang berani bicara...