Memiliki buah hati, tentu menjadi idaman semua pasutri. Kurang lengkap rasanya jika rumah belum dihiasi tawa si kecil. Ibarat makan pempek tanpa cuka. Hehehe... Tentu tahu dong cuka pempek? Bagaimana rasanya? Bisa dibilang nano-nano, berjuta rasanya deh. Ada manis, asam, pedas, gurih, nikmat, semua lengkap dikombinasikan dalam satu irama rasa.
Setelah menunggu kasih sayang Allah untuk mempercayai kami menjadi orangtua, akhirnya tepat 18 Agustus 2010, aku dinyatakan positif. Senang rasanya saat mengetahui statusku akan berganti. Sebuah fase peralihan yang tentunya dinanti-nanti oleh pasangan yang sudah menikah.
Walau akhirnya aku harus resign dari pekerjaanku sebagai desainer grafis, akibat mual yang teramat parah. Bahkan, aku diharuskan bed rest dalam waktu lama karena kandunganku yang lemah. Namun aku begitu menikmati masa-masa kehamilan ini. Saat itu, tak pernah terbayang olehku bahwa suami mendadak berubah menjadi sosok yang begitu romantis dan sangat perhatian. Walau terkadang keras mengomeli aku yang agak susah disuruh minum susu hamil dan vitamin. Hehehe, kalau suami tidak keras memarahi, nampaknya anakku takkan sepintar saat ini.
Menanti berbulan-bulan, akhirnya buah hati kami pun lahir. Tepat 22 April 2011 pukul 04.00 dini suara tangis si kecil pecah memenuhi ruang bersalin. Dan beberapa detik kemudian berkumandanglah adzan subuh. MasyaAllah, Maha Suci Tuhan yang telah menghadirkan Ia di tengah-tengah kami. Kelahirannya langsung disambut oleh suara merdu adzan.
Foto dokumen pribadi saat Aira baru lahir
AIRA CIERA PASA, ya begitulah kami memilih nama untuknya. Sebuah kombinasi nama yang berasal dari bahasa Arab, Amerika dan Jawa.
Aira, dalam bahasa Arab memiliki arti berhasil dengan baik, cerdas, dan beruntung.
Ciera, dalam bahasa Amerika, USA berarti bidadari.
Pasa, dalam bahasa Jawa memiliki arti puasa, maksudnya ialah agar anak kami selalu tawadhu seperti makna puasa sesungguhnya. Puasa bagi kami mempunyai makna yang sangat religius, mendalam dan baik. Puasa mengajarkan rendah hati, menahan diri dari nafsu dunia, pendekatan dalam menyentuh hati Tuhan, serta mendidik kepekaan akan lingkungan sosialnya.
Aira saat berusia 8 bulan
Itulah sebabnya, nama indah itu yang terpilih untuk sosok bidadari kecil kami. Sebuah nama atas seleksi ketat dari banyak daftar nama yang terkonsep dalam buku catatan kami. Sebuah nama yang membutuhkan waktu tak sedikit untuk memutuskannya. Sebuah nama yang juga turut melibatkan keinginan si kecil saat ia masih di dalam kandungan. Sebab, saat janinku berusia 7 bulan, aku sebutkan daftar nama yang sudah kami rancang. Deretan nama aku sebut satu persatu. Dan ia merespon dengan menendang kencang perutku ketika nama AIRA CIERA PASA disebutkan. Kejadian itu tak hanya terjadi sekali, namun terus berulang-ulang. Berbeda ketika nama lain yang disebut, janinku diam tak bergeming.
Ternyata, nama memang adalah doa. Nama mengandung sebentuk harapan dan impian dari si pemberi nama. Suatu keindahan tersendiri saat melihat tumbuh kembangnya yang sempurna dan semestinya. Dan kebahagiaan luar biasa ketika melihat wajahnya beberapa kali muncul menghiasi tabloid.*
Aira di Mom&Kiddie Edisi 6 Tahun VII
makasih y Mama Aira udah join :)
ReplyDeleteputerinya cantik sekali! namanya juga penuh makna, saya suka dengan nama bayi yang artinya mendalam.
Makasih juga, mak Armita. Sama-sama.
ReplyDelete