Tuesday, 12 March 2024

EMAK-EMAK KERJA REMOTE? WHY NOT!




EMAK-EMAK KERJA REMOTE

Bicara pekerjaan rumah emak-emak, kerja remote juga masuk jadi salah satu bagian pekerjaan emak-emak ya kan? Bedanya, kalau kerjaan rumah tangga dapatnya pahala, kalau kerja remote dapatnya salary. Tapi, sama-sama dikerjakan di rumah.

Kerja remote adalah kerja jarak jauh tanpa perlu ke kantor. Nah, profesi saya selama 3tahun belakangan ini ya kerja remote tersebut. Mulai dari mengelola 7 akun bisnis milik klien-klien, project jasa desain, maupun freelancer desain grafis di salah satu agensi fashion di Liverpool, Inggris. 

Karena sistimnya sama seperti karyawan pada umumnya, jadi saya pun digaji setiap bulan.  Yang membedakan hanya sistim kerjanya aja. Cukup absensi dari rumah, mengerjakan project dari rumah, dan kirim hasil desain project lewat online. Interaksi pun lewat online, mulai dari chattingan di WA, voicenote, zoom meeting, email, dan lain sebagainya. 

Saya sendiri tahu lokasi tempat kerja saya di Inggris hanya lewat google maps. Karena setiap kali mengirim invoice ada alamat lengkapnya, jadi saya bisa melacak dan melihat bentukan kantor tempat saya bekerja di Inggris sana seperti apa. 

Bagi sebagian orang, pekerjaan ini mungkin agak aneh dan nggak masuk akal. Tapi bagi sebagian lainnya, banyak kok yang juga mengalami hal serupa. Apalagi ditengah kemajuan teknologi yang semakin canggih. 

Kalau menurut salah satu teman, kebanyakan perusahaan atau pebisnis di LN sana mencari tenaga kerja remote dari sini, karena biaya gajinya lebih murah menurut mereka. Padahal, nilai fee yang mereka berikan, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan di sini dalam menggaji karyawannya. Cmiiw.  

KERJA DARI RUMAH

Kerja remote itu berbeda dengan WFH (Work From Home). Walau sama-sama dikerjakan dari rumah, namun WFH itu suatu saat ada masanya harus masuk ke kantor. Sedangkan kerja remote yang saya jalani ini, nggak. Kebayang dong kalau saya harus masuk kantor dan terbang ke Inggris? Biayanya berapa itu buat PP? Hihi. 

Untuk jam kerja, karena saya menekuni beberapa pekerjaan, jadi jam kerja pun berbeda-beda. Untuk pekerjaan mengelola akun instagram milik klien atau yang biasa disebut Virtual Assistant, saya biasa membuat jadwal sendiri di pagi hari untuk pengecekan materi dan juga posting. 

Sedangkan untuk proses pembuatan desain flyer selama sepekan untuk ke-7 akun klien, saya biasa mengerjakannya setiap hari Jumat-Minggu. Kalau ada yang masih belum kelar, bisa dicicil sebelum jam tayang. 

Untuk pekerjaan yang ini, tanggungjawab saya tidak hanya mengatur jadwal tayang, tapi juga membuat flyer desain baik untuk feed maupun untuk postingan reels (jika diperlukan), dan juga story. Selain itu juga membuat copywriting, menentukan hashtag, dan juga optimasi (tergantung paket). Dan semuanya saya kerjakan sendiri. Untuk salah satu akun klien, ada beberapa konten yang dibantu anak sulung saya yang saat ini duduk di bangku SMP. 

Sedangkan untuk kerja remote di Inggris, jadwal kerja menyesuaikan waktu Inggris yaitu dimulai dari pukul 16.00 sore, sampai tengah malam. FYI, jam 16.00 sore waktu Indonesia itu sama dengan jam 09.00 pagi waktu Inggris. 

Jadwal tetap untuk bekerja saya yaitu di jam pagi sampai siang, dan di jam sore sampai tengah malam ataupun dini hari. Kalau sedang deadline, baru bisa selesai pekerjaan selepas subuh. Sedangkan untuk project desain lepasan, waktunya tidak menentu. Karena project bisa masuk kapan saja.  

Untuk pekerjaan rumah tangga sendiri saya kerjakan disela-sela waktu bekerja. Baik itu antar jemput sekolah, memasak, bebenah, dan lainnya. Adakalanya pekerjaan rumah tangga di skip kalau project di tempat kerja sedang overload

Saya juga memberdayakan si anak sulung untuk membantu pekerjaan rumah tangga. Tidak semua, hanya beberapa saja seperti mencuci piring, menyapu, atau menyetrika pakaian yang ia suka. Hal seperti itu bikin emak hepi banget karena setidaknya saya sangat terbantu sekali dengan apa yang dilakukan. 

Dan seperti yang saya ceritakan di atas, bahkan si sulung membantu mengambil alih kerjaan desain flyer untuk salah satu konten milik klien saya. Tentunya dengan arahan saya, dan saat gajian, ia pun mendapatkan bagiannya. Itu pun tidak selalu. Menyesuaikan kebutuhan dan kemauannya dia saja. Dan hanya sepakat saya berikan saat liburan sekolah saja. Karena tugas utama dia adalah belajar, bukan bekerja. 

Ini bukan perkara mempekerjakan anak di usia dini, tapi karena saya ingin memberikan pengalaman berharga untuknya dalam menghasilkan uang Sekaligus untuk mengisi waktu liburannya dengan sesuatu yang lebih bermanfaat. Bisa dibilang, saya ingin mengajarkan kemandirian seperti yang biasa saya lakukan sejak bangku SD dulu. 

Walau dulu almarhum papa saya kepala bagian di salah satu perusahaan asing tekstil terbesar di Tangerang, yang kalau minta apapun bisa langsung dibelikan, tapi saya terbiasa sejak kecil mencari uang sendiri untuk membeli sesuatu yang saya inginkan. Dan kemandirian inilah yang ingin saya tularkan untuk kedua anak-anak saya. 








KELEBIHAN KERJA REMOTE DARI LN

Banyak ibu rumah tangga yang mendambakan menghasilkan cuan tanpa harus bekerja di kantor. Salah satunya tentu saja dengan kerja remote. Sebenarnya, setiap pilihan ada plus minusnya. Untuk kerja remote sendiri kelebihan yang saya rasakan adalah:

■ Bisa tetap menghasilkan cuan walau hanya dari rumah.

■ Tidak perlu mengalami aktivitas kemacetan di jalan saat berangkat dan pulang kerja.

■ Tidak ada aturan berpakaian setiap kerja, kecuali saat zoom meeting. Jadi, mau pakai daster, celana pendek, rambut kusut, aman. 

■ Saat kerja bisa sambil ngopi, ngemil, meluk bantal, mendengarkan musik, sambil nyuapin bocah, dll tanpa khawatir mengganggu aturan perusahaan, atau mengganggu kenyamanan ruang kerjaa. Bahkan nih, saat menunggu respon dari leader, bisa disambi jemurin pakaian. 

■ Lebih menghargai, lebih perhatian dan lebih obyektif terhadap karyawan.

■ Masa percobaan atau masa training kerja sebelum masuk ke project utama, hanya dalam waktu satu bulan proses. 

■ Lebih mudah naik gaji karena kualitas pekerjaan di waktu kapanpun, tanpa harus menunggu waktu masa kerja tertentu untuk proses kenaikan gaji. 

■ Menerima pekerja usia berapapun tanpa adanya batasan usia, karena yang diutamakan kualitas pekerjaan.  

■ Dan masih banyak lagi kemudahan serta kelebihan lainnya yang dirasakan.








KELEMAHAN KERJA REMOTE DARI LN

Namun, selain kelebihan, pastinya ada kekurangannya juga ya kan? Nah, ini dia kekurangan-kekurangan yang saya rasakan sejauh ini selama kerja remote

■ Tidak tahu teman-teman lainnya di dalam satu tim karena tidak saling diperkenalkan. Saya hanya tahu dengan 3 orang saja di dalam tim yaitu leader, asisten leader, dan tentu saja big bosnya. Sedangkan untuk editor, fotografer, animator, copywriter, marketing, fashion designer, dan karyawan-karyawan lainnya saya tidak tahu siapa saja nama-namanya, dan seperti apa bentukannya. 

■ Adakalanya terjadi miss communication karena perbedaan pemahaman akibat beda bahasa, perbedaan kebudayaan ataupun habit, ataupun perbedaan waktu. 

■ Adakalanya sinyal wifi menjadi kendala saat mengirim materi, atau tiba-tiba mati listrik di saat kerja. 

■ Tidak memiliki pergaulan atau kehidupan sosial pertemanan dengan sesama rekan satu tim. 

■ Nilai gaji tergantung dari nilai kurs mata uang rupiah, dan juga potongan biaya kirim beda negara. 

■ Tidak mengenal gaji tambahan atau bonusan untuk Tunjangan Hari Raya.

Nah, itu dia sedikit cerita saya tentang kegiatan kerja remote yang menjadi pekerjaan saya. Kegiatan ini menjadi salah satu bagian dari rutinitas harian saya di rumah, selain mengurus keluarga dan juga mengurus pekerjaan rumah tangga. Kalau kamu, seperti apa rutinitas harianmu di rumah? Boleh dong cerita di kolom komentar. 


No comments:

Post a Comment

BESTIE

Dari sekian banyak teman yang saya miliki, mungkin hanya satu sosok manusia ini nih yang paling nge-klik. Sebab, cuma dia yang berani bicara...