Friday 23 November 2012

WANITA SUPER KREATIF DALAM HIDUPKU SEASON 001


Bagiku, Mama adalah seorang wanita tangguh yang hebat dan unik. Tuhan menciptakan Beliau tak hanya pandai mengurus rumah dan anak-anaknya, namun juga pandai menciptakan bahasanya sendiri. Bahkan saking kreatifnya, membuat kebanyakan orang sulit mengartikan ucapannya.
Suatu sore, saat Aku dan beberapa orang tetangga termasuk Mama sedang duduk-duduk santai sambil menjaga anak-anak yang tengah asik bermain, tiba-tiba saja ada satu anak jongkok di dekat sebuah parit yang tak jauh letaknya di hadapan kami duduk. Dasar Mamaku, Beliau senang sekali memperhatikan gerak-gerik setiap anak yang sedang bermain tersebut. Tiba-tiba Mamaku spontan menjerit hingga membuat kami semua terperanjat kaget dan menoleh kearah Mama.
“Kenapa, Bu? “, Tanya salah seorang tetangga.
Kemudian, Mama menunjuk kearah seorang bocah laki-laki yang sedang jongkok di dekat parit. Kami semua pun mengalihkan pandangan ke sumber yang ditunjuk. Aku berfikir sejenak, “Apa yang aneh dari anak itu? Rasanya tidak ada sesuatu yang salah?” Bathinku. Aku perhatikan baik-baik bocah laki-laki itu dari caranya jongkok, cara berpakaiannya, hingga anggota tubuhnya. Aku masih mengernyitkan dahi.
Lalu, tiba-tiba saja Mama angkat bicara, “Itu lho, si Putra. Dia ee di situ, terus ee-nya dicolek dan dimakan! Ee- nya Cuma sepringkel-sepringkel!” Spontan kami tertawa. Bukan menertawakan akttifitas yang dilakukan oleh bocah bernama Putra tersebut, namun menertawakan bahasa Mama berdasarkan kamus bahasanya sendiri.
Lain waktu saat keluarga kami halal bilhalal di tempat Mang Cucu (Mang/Mamang=panggilan Om dalam bahasa Sunda), salah satu saudara sepupu Mama di daerah Tangerang. Beliau yang notabene adalah seorang hartawan tentunya tak heran jika memiliki pembantu lebih dari enam orang. Saat itu, Aku sempat kelimpungan mencari Mama yang menghilang dan tidak ada di tempat para saudara berkumpul. Setelah mencari kesana kemari, Aku dapati Mama yang terlihat asik ketawa-ketiwi di dapur dengan para pembantu Mang Cucu disaat saudara-saudara yang lain lebih memilih berkumpul di gazebo sambil menyantap hidangan yang disajikan si Tuan rumah secara prasmanan.
“Mama ngapain disini? Bukannya ngumpul di gazebo? Yang lain lagi pada asik makan kambing guling tuh!” Tuturku pada Mama.
“Mama lagi bantuin Bibi-bibi disini!” Ujar Mama polos.
Aku sedikit heran, buat apa Mama bantu mereka? Toh semua pekerjaan sudah dilakukan oleh para pembantu sesuai tugas masing-masing. Ada yang ditugaskan khusus memasak, ada yang hanya merapikan dan membersihkan rumah, ada yang tugasnya mencuci dan menyeterika, dan ada juga yang hanya ditugasi menjaga dan mengasuh serta mendidik anak. Lalu, untuk apa Mama susah-susah membantu mereka? Toh mereka sudah digaji untuk itu. 
“Bi Isnah ini yang tugasnya beres-beres rumah, lalu ini Bi Wati yang ngurusin anak-anaknya Mamang. “ Kata Mama sambil memperkenalkan mereka padaku.
“Ada juga yang khusus mencuci dan menyeterika saja.” Seru Mama lagi.
“Lalu, Mama bantu apa disini? “ Sambarku.
“Mama bantuin ngobrol!” Celetuk Mama ringan. Alamak, ada-ada saja Emakku yang satu ini. Aku kira Mama memang benar-benar membantu pekerjaan para bibi itu. Hehehe...         

No comments:

Post a Comment

BESTIE

Dari sekian banyak teman yang saya miliki, mungkin hanya satu sosok manusia ini nih yang paling nge-klik. Sebab, cuma dia yang berani bicara...