Saat liburan ke Jogja awal Juli 2023 lalu, saya dan keluarga silaturahmi ke rumah ibu mertua di daerah Taman Siswa, Jogja. Daerah ini termasuk wilayah padat dan juga ramai. Bahkan Taman Siswa menjadi salah satu surganya wisata kuliner karena banyak sekali tempat-tempat makan yang bisa jadi pilihan di sepanjang jalan Taman Siswa, mulai dari menu tradisional sampai western dan juga kekinian.
Tidak hanya itu, di sepanjang jalan Taman Siswa, banyak pilihan hotel-hotel yang biasa jadi tempat para wisatawan lokal maupun mancanegara untuk menginap. Sebab, jarak dari Taman Siswa menuju Malioboro sangat dekat, sekitar 3,5km saja atau kurang lebih 10 menit sampai. Tapi, kami tidak perlu lagi memikirkan tempat menginap kalau berlibur ke Jogja.
WISATA GRATIS KOTA JOGJA DI MALAM HARI
Jalan-jalan di Jogja tidak selamanya harus keluar uang besar. Masih ada tempat-tempat gratis yang bisa dikunjungi.
MALIOBORO
Kalau kesini, saya paling suka suasana malam. Alasannya sih karena adem dan tidak panas. Dihiasi jejeran lampu jalan dan juga kursi-kursi yang berbaris rapi, bikin nongkrong di sini jadi lebih seru sambil berdiskusi banyak hal. Dan yang bikin hepinya lagi, di sini dilarang merokok ya, gaes. Kalau kamu ketauan sedang merokok, kamu akan didatangi satpol PP untuk mematikan rokoknya. Selain itu, di kawasan ini pun dilarang buang sampah sembarangan. Jadi, kebayang dong gimana asrinya?
Nongkrong di sini pun nggak bayar. Bebas mau duduk dimana saja. Paling-paling kamu ngeluarin sejumlah uang untuk jajan atau membeli minuman. Kalau mau hemat, bawa aja cemilan atau minuman dari rumah, jangan lupa buang sampah pada tempatnya.
TITIK NOL KILOMETER
Titik nol kilometer ini letaknya tepat di perempatan jalan. Kalau datang dari arah Sayidan, kurang lebih sekitar 300 meter, kamu sudah sampai di perempatan titik ini. Dan dari sini, kamu bisa mengeksplore keindahan Jogja dengan gratis dan cukup mengelilingi seharian sudah bisa berkunjung ke banyak tempat dengan jalan kaki.
Di sebelah kiri, kamu akan disuguhkan keindahan gedung Bank Indonesia, dan juga kantor Pos Besar. Sebelah kanan, kamu bisa melihat Monumen Serangan Umum 1 Maret. Di jalan yang sama, kamu bisa melihat museum benteng Vredeburg, nongkrong di malioboro, dan Pasar Beringharjo.
Monumen Serangan Umum 1 maret
Di seberangnya, ada gedung Bank BNI 46, museum Sonobudoyo, sampai ke alun-alun keraton, dan masjid Kauman.
Depan Museum Sonobudoyo
Depan Museum Sonobudoyo
Depan Museum Sonobudoyo
Nongkrong di depan museum Sonobudoyo
Kalau mau sholat, nggak perlu khawatir. Dari Museum Sonobudoyo, kamu tinggal jalan kaki maju terus ke arah alun-alun keraton. Di sana ada masjid Kauman yang unik bangunannya. Masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia.
Kalau ingin wisata religi mengelilingi masjid Kauman, nggak dipungut biaya kok. Masjid ini berfungsi selayaknya masjid dan bisa digunakan untuk sholat 5 waktu serta buka 24jam.
Sebelum sampai ke titik nol, sebelah kanan jalan, kamu akan ketemu Taman Pintar. Tempat ini bisa menjadi salah satu tempat rekreasi yang seru untuk edukasi anak-anak. Tapi kalau masuk ke sini bayar ya. Hihi.
Mau yang gratis? Ke area belakang Taman Pintar aja. Ada Shopping Book Centre di sana. Seru juga ajak anak-anak berkeliling cari-cari buku murah di tempat ini. Kalau di Jakarta, Shopping Book Centre itu seperti Kwitang. Surganya cari buku bermacam jenis dengan harga murah meriah. Mau yang lawas atau yang masih tersegel rapi pun ada dengan harga yang benar-benar murah meriah.
Dari rumah mertua, kami menggunakan taksi online. Mungkin karena jaraknya dekat, jadi ongkirnya juga murah. Kalau nggak salah, nggak sampai 24ribu, sudah mengangkut kami berempat (saya, suami, dan 2 anak). Pulang pergi untuk biaya taksi online di bawah 50ribu.
Sengaja nggak pakai motor, atau pinjam mobil mertua, karena suami bingung parkirnya ceunah. Sebab, untuk parkir kendaraan tidak bisa sembarangan. Ada titik-titik parkir yang sudah disiapkan. Jadi, lebih mudah pakai taksi online, lalu kelilingnya jalan kaki aja.
Ohiya, kenapa judulnya wisata gratis? Karena memang museum-museum yang ada di sekitar sudah tutup kalau malam. Jadi kami hanya berkeliling jalan di sekitar bangunannya aja, tanpa masuk ke dalam.
Setelah perut terasa lapar, dan kaki mulai lelah jalan, akhirnya kami pulang. Sebelum pulang, sambil kotak-katik aplikasi taksi online, kami menyempatkan mengganjal perut dengan sate lontong dan juga rondhe di dekat taman Pintar. Nah, kalau sate dan rondhe ini nggak gratis ya. Hihi.
Untuk makan malam, kami sengaja memilih makan di daerah Taman siswa, dekat rumah mertua. Karena pilihan makan di daerah ini banyak, seperti yang sudah saya ceritakan di awal. Dan pilihan kami kali ini adalah makan di Sambal Cobek Mas Kaji.
Suasana di tempat makan ini asyik. Dari luar terlihat kecil, begitu masuk cukup luas kok. Pilihan makanan dan minumannya banyak banget. Selain itu, untuk nasi dan lalapannya, bebas ambil semaunya. Lokasinya juga dekat dengan rumah mertua. Jadi setelah selesai makan, kami tinggal jalan kaki sampai rumah.
Kenapa perginya nggak sama mertua atau adik-adik suami? Kebetulan, setiap kami liburan ke Jogja, kami seperti punya aturan sendiri untuk menikmati kota Jogja. Di antara hari-hari itu, ada hari dimana hanya keluarga inti kami yang pergi, ada juga hari wisata bersama mertua, dan adik-adik suami, dan juga hari dimana hanya kami dan adik-adik suami yang hangout tanpa ditemani mertua.
Karena ibu mertua memiliki toko serba ada dan juga kost-kostan yang harus diurus, jadi agak susah kalau diajak bepergian lama-lama. Paling-paling hanya makan bersama di daerah Tamsis atau diajak silaturahmi ke rumah sanak saudara.
Sedangkan dengan adik-adik suami, karena keduanya sudah dewasa dan bekerja, jadi kami harus cari hari libur yang sama untuk bisa hangout bersama-sama.
Berikut saya sertakan video di dalam area tempat makannya ya. Barangkali bisa jadi referensi.