Wednesday 22 July 2015

ADEMKAN DIRI

Pernahkah berada diposisi marah yang memuncak? Ketika oranglain menegur bahkan memberi solusi yang nampak malah membuat suasana hati dan keadaan semakin runyam. Saat itu, dibutuhkan hati yang bijak untuk siap menerima segala kritik dan masukan.

Adakalanya, baik kita atau oranglain semakin emosi saat sedang diingatkan oleh oranglain. Mengapa? Sebab emosi adalah pemicu amarah yang bisa semakin meledak luar biasa sebab ia berasal dari api. Untuk membuatnya reda ialah dengan berwudhu atau membasuh dengan air atau menenangkan diri dengan setenguk minuman yang dingin.

Banyak orang percaya, bahwa air dapat menenangkan. Hal ini bisa dikarenakan partikel-partikel yang dimiliki dan menjadi sifat dari air itu sendiri. Namun, senyawa dari air tidak akan dibahas detail dalam artikel ini. Silakan mencari tahu lebih dalam.

Intinya, tak ada keadaan yang menjadi lebih baik saat emosi dan amarah masih merajai diri. Mari dinginkan hati. Dinginkan diri.

#ademkandiri #dinginkanhati #dinginkandiri #tenangkandiri #maribelajar #solusiterbaik #perubahan #perjalananhidup #marahbukansolusi #cintadamai

Tuesday 21 July 2015

MOMENTUM LEBARAN

Idul Fitri biasanya diidentikkan dengan kue-kue kering yang menggelitik lidah. Seperti nastar, kastangel, putri salju, kukies, biji ketapang, dan lainnya.

Saya ingat, dulu sewaktu kecil, biasanya seminggu sebelum lebaran mama sudah sibuk membuat kue di dapur. Dan karena anak-anak mama perempuan semua, jadi hampir semua anaknya turun ke dapur juga membantu mama.

Tapi, setelah menikah dan karena saya tidak mahir membuat kue kering, maka kudapan lebaran biasanya order ke tetangga rumah yang menjalani bisnis kue-kue lebaran. Atau, ikut patungan dengan kakak tertua dan sebelum hari raya saya sudah menginap di sana untuk membantu mengolah bahannya.

Saya memang payah dalam hal mengolah kue kering. Saya terbiasa membuat kue basah. Karena menurut saya, kue basah jauh lebih mudah dan tidak membutuhkan banyak peralatan yang mahal. Dalam artian, alat seadanya pun kue basah masih bisa jadi dengan sempurna. Namun, sempat saya lihat di postingan teman yang berbagi resep membuat kue kering dengan alat seadanya. Hmm, saya harus pelajari ini.

Seiring berjalannya waktu, kue-kue kaleng menjadi pilihan karena harganya yang relatif lebih hemat dan mudah didapatkan di swalayan-swalayan terdekat.

Tetapi, bagi saya pribadi. Kudapan homemade rasanya lebih memiliki tempat di hati. Terlebih bila si pembuat memang memiliki jam terbang tinggi dan sudah diakui hasilnya yang menggoyang lidah.
Dan karena saya sangat suka nastar dan putri salju, maka saya berazzam lebaran tahun depan saya harus bisa mengolahnya sendiri. Semoga. Aamiin.

#momentumlebaran #sajianhariraya #kuekering #kuekeringidulfitri #homemade #pilihansempurna #selaluadajalan #kreatifkandiri #belajarhinggatua #jelangidulfitri

NGABUBURIT

Kata pak Ustadz, ngabuburit itu ngabisin waktu sore dengan kegiatan positif. Nah, semenjak pindah ke Depok Jawa Barat, kegiatan ngabuburit hunting menu berbuka kami, bapak alihkan dengan... Bakar sampah di samping rumah.

Karena kebetulan ada lahan kosong di  samping rumah, jadi biasanya bapak bakar sampah rumput-rumput ilalang, atau sampah rumah tangga yang menumpuk akibat tukang sampah lama tak kunjung datang. Daripada jadi penyakit dan menimbulkan aroma tak nyaman, maka langkah ini yang diambil.

Terkadang, kegiatan sore diisi dengan membersihkan taman atau berkebun. Tak jarang kami duduk-duduk di samping rumah sambil berburu ulat bulu, kupu-kupu, kadal, ladybird, ataupun musang. Sayangnya, musang lebih mudah ditemui di malam hari. Walau tak jarang pula beberapa ekor musang numpang lewat di hadapan kami. Mereka hidup liar dan bebas. Bahkan bapak sering melihat musang lebih besar dari kucing. Hal yang tak pernah kami jumpai sebelumnya saat masih tinggal di Ibukota.

Ini ngabuburit kami. Bagaimana ngabuburitmu?

#Ngabuburit #kegiatanramadhan #backtonature #Bakarsampah #downtoearth

JANGAN BUANG BONGOL WORTEL

Melihat postingan teman di facebook yang membahas tentang bibit tanaman, membuat saya tergelitik ingin mengikuti jejaknya.
Wortel yang hendak di masak dibuang bonggolnya kemudian di letakkan di wadah sterefoam berlapiskan tisu berisi sedikit air. Dan tadaaa... Mulai muncul calon bibit tanaman baru. Tunggu sebentar lagi hingga siap ditanam di media tanah.

Besok coba apa lagi ya? Ternyata memulai menanam itu asyik juga ya. Padahal ini baru tahap awal. Baru mau mengumpulkan bakal bibit dan belum ke tahap bercocok tanam. Tapi, rasanya sudah menyenangkan sekali melihat percobaan itu berhasil.
Bahagia itu sederhana.

So, bercocok tanam yuk! Dan jangan buang bongol wortelnya. Karena mereka bukan sampah. Diproses sedikit, bisa menghasilkan tanaman baru yang bisa dimanfaatkan.

NB. Untuk mbak Nung Enje Nurjannah, makasih ya ilmunya. Semoga berkah dan menjadi salah satu pembuka pintu rezeki yang manfaat. Aamiin.

#cocoktanam #bibitseledri #manfaatbongolwortel #menanamitumenyenangkan #letsfungardening #berkebun #menanam #bahagiaitusederhana #downtoearth #wortel #budidaya

Monday 20 July 2015

TUMIS LENGKIO

Hari ini masak ayam bakar dan tumis tahu lengkio untuk sarapan serta bekal Bapak Aira ke kantor. Kalau bikin ayam bakar mah sudah gape mungkin ya. Karena membuatnya toh gak sulit. Apalagi dibantu pakai bakar batu yang diorder dari Bunda Haifa beberapa waktu lalu. (Makasih bunda. Ke pake banget bakar batu nya.)
Tapi, numis tahu lengkio... Ini nih kali pertama masak beginian. Secara suami doyan banget sama lengkio. Sementara saya dan Aira, gak doyan si sayuran in...i. Dibantu mama yang kebetulan masih menemani di rumah dan jago masak lengkio, maka mulailah tumis-tumis si putih lengkio. Ternyata sama saja lho memasaknya. Sama seperti masak tumisan yang lain. Gak beda. Dan jadilah tumis tahu lengkio yang menurut suami rasanya maknyuss. Makasih, mamah Titin.
Tapi asli, walau saya tertarik melihat hasil penampakan dari masakan lengkio yang terlihat menggiurkan, namun begitu mencium aromanya... Ah, saya urungkan niat saya untuk mencicipinya. Baunya seperti aroma khas bawang mentah.
Tapi, ternyata menurut mamah, lengkio itu merupakan salah satu tanaman obat yang berkhasiat untuk menghangatkan tubuh, mencegah masuk angin, dan mengandung vitamin, zat besi, dan protein. Lengkio juga biasa dibuat asinan yang nikmat.
Nah, ada yang tertarik makan lengkio?!

Thursday 16 July 2015

SOFT SELLING

Koleksi nikiapik.com by Ari Kurnia
Baru tinggal beberapa bulan di Depok membuat suami saya sudah dikenal hobinya oleh tetangga sekitar. Pasalnya, setiap malam setelah pulang kerja atau di saat hari libur, suami kerap kali 'nongkrong' di depan rumah dengan gadget di tangannya. Sementara, setiap malam selalu ada ronda bergilir yang mengontrol perumahan sekitar.

Awalnya mereka tidak tahu apa yang lakukan suami dengan gadgetnya. Seiring berjalannya waktu, mereka faham apa yang sedang dikerjakan dan dimainkan.

Sama halnya ketika saya memakai pakaian berwarna merah. Setiap event saya selalu memakai pakaian berwarna merah atau turunannya kecuali dikhususkan menggunakan dress code tertentu. Tak hanya pakaian, dompet dan tas pun kerap memakai yang berwarna merah walaupun saya memiliki warna lainnya. Lama kelamaan banyak yang mengetahui bahwa saya penyuka warna merah. Dan ini masuk sebagai personal branding. 

Dalam bisnis, baik personal branding maupun beriklan dengan metode soft selling sangatlah dianjurkan dan disarankan oleh banyak mentor bisnis. Jujur saja , terkadang saya masih salah melakukan marketing secara soft selling. Pasalnya, karena saya kurang memahami betul seberapa soft nya promo yang hendak digencarkan. 

Bila dalam bisnis, saya ambil perumpamaan. Misalnya begini :

Esok adalah hari raya yang tentunya sangat dinanti-nanti oleh banyak umat muslim. Perayaan Idul Fitri tentu memiliki moment yang membahagiakan dimana setiap orang merasakan suka cita secara berjamaah setelah menjalani 1 bulan penuh berpuasa. Dan perayaan hari raya tersebut biasanya tak lepas dari hal yang baru-baru.

Bagi para perempuan, menjaga penampilan rasanya sudah menjadi hal yang lumrah. Untuk tampil cantik mereka tak hanya sekedar memerhatikan busananya saja tetapi juga pernak-perniknya. Nah, bagi para kaum perempuan, bros biasanya kerap dijadikan salah satu andalan dalam berhijab. Selain sebagai pengait hijab, bros juga mampu menambah kecantikan/penampilan bagi penggunanya. Dan salah satu koleksi bros yang bisa dijadikan pilihan adalah koleksi bros dari nikiapik.com.

Selain memiliki warna yang cantik, nikiapik.com juga mempunyai banyak mode rancang yang beragam sehingga sangat cocok untuk dijadikan koleksi pribadi.

Kurang lebih seperti itulah softselling. Hihihi. 

Monday 13 July 2015

MENU BERBUKA

Memasuki Ramadhan, biasanya menu yang dihidangkan ada saja beda nya dengan bulan-bulan lain ya, moms. Biasanya, di meja makan jadi selalu ada kudapan yang manis-manis (semanis saya). Iya, gak? Mendadak ada kolak, es buah, sirup, sop buah, dll. Mendadak juga gak pernah absen yang namanya gorengan. Betul apa betul?

Boleh-boleh saja lho menghidangkan sajian istimewa di bulan Ramadhan. Apalagi menghidangkan untuk keluarga tercinta dan orang-orang yang dikasihi. Selain menimbulkan rasa bahagia bagi yang menerima, dan yang menyajikan juga mendapat pahala karena sudah menyiapkan hidangan berbuka untuk orang lain.

Tetapi, tetap dijaga kondisi finansialnya ya, moms. Kalau keuangan lagi mepet, gak harus ada kolak dan segala teman-temannya yang cukup merogoh kocek lebih dalam. Apalagi di tengah keadaan ekonomi yang makin melambung tinggi. Cukup seadanya dan semampunya.

Nah, seperti kali ini. Saya membuat hidangan nasi bakar kembali. Selain irit, juga karena memang sudah memasuki tanggal tua. Jadi, dana yang tersisa harus dimanfaatkan dengan bijak agar tidak terjadi besar pasak daripada tiang.

Pasalnya, kalau membuat nasi bakar itu bahan-bahan sudah tersedia di alam (di sekitar rumah). Daun pisang, tinggal tebas. Kangkung, tinggal petik. Timun beli seribu juga banyak. Sama halnya dengan labu siam kecil. Untuk membuat sambal, bahan-bahannya juga tersedia di alam tanpa beli. Banyak tetangga yang tanam.

Kalau kata mama saya dulu, orang Sunda tinggal di desa juga gak bakal kelaparan. Karena bahan pangan sudah tersedia di alam. Bukan bermaksud rasis, tetapi ini hanya perumpamaan orangtua dulu. Bukan berarti dari suku lain tidak bisa seperti ini. Hal ini berlaku bagi siapa saja yang doyan sayur mayur. Tak harus vegetarian. Semua orang sebaiknya memang mengonsumsi sayur mayur untuk kesehatan diri sendiri dan menjaga pencernaan dengan baik. Selain itu, tubuh memang tetap membutuhkan serat untuk menyeimbangkan kolesterol, lemak, dan lainnya yang berlebihan di serap tubuh.

Biasanya kebiasaan akan kudapan dan minuman manis memang diidentikkan dengan suguhan berbuka. Karena sudah sunnah bila berbuka dengan yang manis-manis. Namun, bukan berarti lantas tidak mengukur kadarnya. Karena kelebihan kadar gula tetap memberikan efek yang tidak baik bagi tubuh.

Nah, jadi bagaimana menu berbukamu? Tetap jaga keseimbangannya ya...

 
 




Tuesday 7 July 2015

BELAJAR

Hari ini hari ke-dua Aira sekolah TK. Dengan raut wajah yang masih mengantuk, ia berangkat dan belajar.
Karena para orangtua/yang mengantar tidak diperkenankan menunggu di sekolah, saya pun pulang setelah ia masuk kelas.
Sepulang sekolah, saya mulai bertanya saat tiba di rumah.

"Tadi di sekolah belajar apa?"
"Aya gak tau."
"Lho, kok gak tau? Tadi di sekolah ngapain aja?"
"Tadi di sekolah Aya main lingkaran besar lingkaran kecil. Trus Aya nonton  Dodo sama Syamil di tembok. Gambarnya ada di tembok. Temboknya kayak tivi tapi gak ada tombolnya."
"Oh, itu namanya proyektor."
"Proyektor itu apa?"
"Dia alat untuk menampilkan gambar atau video di layar atau media tertentu. Nah, ibu guru pakai tembok buat medianya."
"Aya gak ngerti."
"Gak papa. Nanti juga faham. Trus, Aira belajar apa lagi?"
"Aya gak belajar, mama. Tadi itu cuma main lingkaran besar lingkaran kecil trus nonton Dodo Syamil, trus baca doa, trus makan. Baca doa lagi, nyanyi, trus pulang."
"Iya, itu namanya belajar juga. Aira nonton Dodo Syamil juga itu namanya belajar."
"Oo... Ya udah ma. Nyalain tv dong. Aya mau belajar."
"Wehh, belajar apaan?"
Haduuh, salah menjelaskan nih.

#SecondDaySchool #AlAbriyaSukataniDepok #Belajar #Emakriweuh #GagalFaham #belajarproyektor #DodoSyamil

Friday 3 July 2015

LATIHAN SA'I

Sesuai rencana, saya dan Aira keluar rumah sore ini selain untuk membeli takjilan, tetapi juga sambil mampir ke mini market untuk transfer ke beberapa orang teman dan mertua di Jogja. Maklum, ATM center belum ada di Bedahan. Kalau mau ke ATM Center, harus ke Tugu dan jaraknya sekitar 10-15menit bila dilaju motor. Kalau jalan kaki? Oops.. Saya belum pernah mencobanya. Yang jelas jaraknya lebih dari 10km. Sedangkan angkot jumlahnya sangat sedikit. Mungkin sekitar 1-2jam sekali baru lewat. Itu pun tak pasti. Maka, ATM B** di In**maret-lah yang selalu menjadi andalan. Karena letaknya tidak terlalu jauh. Sekitar 2-3km. Masih sanggup bila dilaju dengan jalan kaki. 

Sampai di depan Ind*maret, saat masuk... ealah... kemarin-kemarin masih bisa melakukan transaksi selain pengambilan tunai. Karena memang sudah sebulan ini ATM di sana sepertinya tidak diisi-isi. Terlihat dari tanda kertas pengumuman bertuliskan 'ATM Kosong' yang masih menempel di layar mesin ATM. Tetapi sekitar 4hari lalu saya masih sukses melakukan transaksi transfer. Sayang, kali ini ATM selain kosong, juga rusak ternyata. Fiuhh... (NB. Vendor ATM B**, atau pihak bank, cobalah cek ke sini. Di sini banyak warga yang mengandalkan ATM tunggal itu karena memang itu yang paling dekat).   

Akhirnya, Saya dan Aira keluar dari mini market tersebut dengan sedikit kecewa. Mau ke ATM center di Tugu? Angkot di sini masih terbilang langka. Akan mudah ditemui hanya di hari Rabu. Sebab, hari itu ada pasar kaget di lapangan Sulaiman. Walau pun jumlahnya tetap saja tidak bisa dibilang banyak. Mungkin kurang dari 5 armada angkutan umum. Tetapi di setiap Rabu, angkot akan sering 'ngetem' di tikungan lapangan depan pasar kaget.

Sepulang dari In**maret, Aira nyeletuk,
"Ma, kita jalan kaki lagi?"
"Yup."
"Capek, ma. Kan jauh. Tadi perginya jalan. Kenapa pulangnya jalan lagi? Makanya Bapak jangan bawa motor."
"Lha, Bapak kan kerjanya lebih jauh. Jadi harus bawa motor. Udah, jalan segini gak jauh. Anggap aja kita lagi latihan mau umroh. Lagi sa'i."
"Sa'i itu apa, ma?"
"Sa'i itu berjalan atau berlari-lari kecil dari Safa ke Marwah." (Cmiiw)

"Emang, kita lagi ke Safa sama ke Marwah?"
"Hihihi... bukan. Ini cuma perumpamaan aja." 
"Jadi, kita lagi belajar umroh ya, ma?"
"Hihihi... Iya. Anggap aja kita lagi belajar latihan buat umroh. Jadi, kalau jalan jauuuh... jangan ngeluh ya. Yuk, latihan lagi." 
Akhirnya Aira mau melanjutkan perjalanan dan tiba di rumah tanpa mengeluh lelah.

Hihihi... kasihan juga sih. Lumayan kan dia jalan kaki. Bolak-balik sekitar 5km. Gak papa. Biar kakimu sehat dan kuat. Biar ngabuburitnya lebih terasa. Toh, gak setiap hari kan? Masih banyak di luar sana yang jalan menempuh ke lokasi yang mereka tuju dengan jarak puluhan kilometer hanya beralaskan sandal. Sekalian latihan juga saat mulai masuk sekolah nanti. Lama kelamaan jarak jauh akan terasa dekat. Sedekat Tuhan dengan hamba-Nya. Eaaa... (Eh, gak nyambung ya?) 

Terbiasa dimanjakan dengan  mudahnya fasilitas saat di Palmerah yang serba ada, serba dekat dan serba banyak pilihan, memang dibutuhkan adaptasi yang luar biasa agar tetap bisa nyaman tinggal di daerah baru yang masih asri ini.  

"Ma, besok-besok pake sepeda Aya aja." 
"Trus?"
"Nanti mama Aya bonceng."
"Sepeda Aya kan kecil. Rodanya aja masih 4. Gak cukup kalau bonceng mama."
"Ya, udah deh. Ntar kalo Aya umroh, bawa sepeda aja biar gak capek jalan."
Weeks?! Hadeeeh, dasar anak-anak.  
"Kita besok umroh, ma?"
"Hehehe... InsyaAllah. Kalau Allah berkehendak." 
"Besok aja, ma umrohnya."
"Kata pakdhe Wanuri Wawan... gimana mau umroh, kalau sholat tarawihnya lama aja ngoceh-ngoceh. Malu sama Allah."
"Ooh... Iya deh. Aya kalo taraweh gak nakal deh."
"Aamiin." 
Hihihi... Gak papa, nak kita bermimpi umroh. Siapa tahu nanti diijabah. Aamiin. 




BESTIE

Dari sekian banyak teman yang saya miliki, mungkin hanya satu sosok manusia ini nih yang paling nge-klik. Sebab, cuma dia yang berani bicara...