Tepat pukul 11.00 wib, aku, suami, si kecil Aira, dan mama-ku berangkat dari Palmerah menuju Gandaria City. Biasanya aku dan suami bermotor ria. Namun karena saat itu mengajak mama, akhirnya kami putuskan untuk naik taksi. Perjalanan dari Palmerah ke Gandaria pun tak memakan waktu banyak. Ongkos pun terbilang murah, cukup dengan kocek 22.000 rupiah, sudah tiba di depan Mal tanpa kepanasan atau kehujanan. Nyaman di perjalanan karena ditemani AC dan full music.
Monday : Baby Stage Studio (10.00 and 13.00)
Selain jadwal, aku juga sempat menanyakan harga member untuk paket kelas. Ternyata, ada dua paket yang ditawarkan.
Paket 1, paket lengkap yaitu mulai dari
gym,
dancing,
ballet, yoga, semua komplit. Biaya perbulan 723.580 rupiah dengan tambahan biaya sebesar 231.000 rupiah untuk pembuatan
member card, sertifikat, buku rapor, dsb. Paket ada yang per 12 bulan dengan cara pembayaran dibayar perbulannya dan bersifat flat, dan ada yang per 6 bulan dengan cara pembayaran 3 bulan pertama dimuka. Namun untuk paket 6 bulan, memasuki bulan ke 4-6 angsuran biaya turun menjadi 657.000 rupiah. Untuk paket 6 bulan ini juga dikenai biaya tambahan 231.000 rupiah untuk
member card, dll sama seperti paket 1. Sementara untuk program Rockstar, biaya yang dikeluarkan sebesar 481.580 rupiah/bulan. Program Rockstar hanya terdiri dari
ballet,
dancing, yoga, dll tanpa
gym. Satu hal lagi, saat mengikuti kelas, anak boleh ditemani orangtuanya, tapi jangan lupa untuk para orangtua wajib memakai kaus kaki sebelum memasuki ruangan.
Setelah diberi penjelasan oleh mas Iko, kami keluar sebentar untuk makan siang karena jadwal kelas untuk
Gymnastic Fun masih sekitar 1 jam lagi.
Selesai makan siang, kami kembali ke lokasi. Dengan diantar mas Iko menuju ruang kelas
Gym, aku dan si kecil masuk ke dalam kelas, sementara suami dan mamaku menunggu di depan kelas.
Depan Kelas Gymnastic
Kelas
baby gym pun dimulai.
Teacher yang membimbing kelas ada dua orang,
teacher Andri asal Indonesia dan
teacher Anna asal Rusia. Bahasa pengantar menggunakan bahasa Inggris karena
teacher Anna tidak menguasai bahasa Indonesia. Kelas ini termasuk kelas VIP, jadi peserta
gym hanya terdiri dari beberapa orang saja. Dari tujuh anak, ada satu yang paling kecil, usianya baru tujuh bulan. Sementara yang lainnya sudah lebih tua dari Aira. Rata-rata sudah 3 tahun lebih. Tapi kalau urusan postur tubuh, wuih... anakku yang baru 20 bulan ngga kalah tinggi, lho. Bisa dibilang ia termasuk bongsor.
Saat perkenalan
Suasana di dalam kelas
Ini adalah pertama kalinya Aira
nge-gym. Aduh, ia seperti malu dan takut dengan lingkungan barunya. Berbeda dengan teman-temannya yang sudah terlihat akrab dengan sang
teacher. Ya, memang karena yang lain sudah lama mengikuti kelas
gym, ada yang sudah 1 bulan, 2 bulan, bahkan 6 bulan lebih. Saat si kecil tidak mau turun dan diajak berinteraksi dengan lingkungannya,
teacher Anna menghampiriku dan akhirnya kami berbincang-bincang sebentar. Menurutnya, hal ini normal jika anak masih takut atau malu. Karena ia masih harus belajar beradaptasi dengan teman baru, lingkungan baru, suasana baru. Yang terpenting adalah orangtua terus mengarahkan anak dan selalu sabar mendampingi serta tak memaksakan kehendak orangtua pada anak. Di awal-awal, ikuti dulu maunya anak. Sebab rasa nyaman adalah poin utama yang harus dirasakan terlebih dahulu oleh si kecil terhadap lingkungan barunya. Menurutnya lagi, setelah 3x pertemuan atau lebih lama-lama anak akan terbiasa dan malah
have fun dengan suasana yang diajarkan. Awalnya aku agak sedikit parno, tapi setelah dijelaskan oleh
teacher Anna, aku agak lega.
Aira yang masih takut
Tiba-tiba si kecil meminta ingin bermain dengan ayahnya, akhirnya aku pun bergantian dengan suami. Ternyata memang benar, begitu ia ditemani ayahnya, ia mulai mau turun dan mulai berinteraksi dengan lingkungan.
Aira ditemani Ayah
Teacher Anna sangat ramah dan menyenangkan. Ia juga perhatian dan peduli terhadap anak didiknya. Seharusnya Aira meneruskan masuk kelas
dancing setelah selesai
nge-gym dan beristirahat 5 menit.
Teacher Anna sempat menanyakan Aira yang menangis karena mengantuk dan keluar kelas
gym lebih cepat dari teman-temannya. Ia pun menyarankan untuk menuruti keinginan Aira yang dengan cepatnya tertidur lelap dalam pangkuanku. Alhasil aku hanya duduk di depan kelas
dancing sambil mengamati anak-anak lain yang sudah mulai menari. Ruang
dancing letaknya bersebelahan dengan ruangan
gym. Lucunya melihat anak-anak balita itu menari. Wah, terbayang langsung olehku bagaimana Aira menari. Biasanya di rumah, ia senang sekali menari. dengar musik sedikit langsung berlenggak-lenggok genit. Apalagi kalau sudah ber-gangnam
style ria. Aksinya sering membuat penghuni rumah tertawa.
Saat baru masuk ruang
Rockstar pertama kali dan ketika aku sedang diberi penjelasan oleh mas Iko seperti yang aku ceritakan di awal kisah, Aira sempat menari-nari begitu ruangan berganti musik. Sampai-sampai mas Iko berkata, "Wah, sudah pintar nari, ya? Dengar musik langsung joget." Aku dan mamaku hanya tertawa mendengar ucapan mas Iko sementara Aira masih saja asik menari. Tapi sayangnya, begitu kelas
dancing mau mulai, Aira malah tertidur. Yah, aku bisa memaklumi karena memang sudah jamnya ia tidur siang. Dan aku harus menuruti kebutuhan Aira. Karena tidur bukan termasuk kedalam keinginan melainkan kebutuhan selama masih dalam batasan-batasan seharusnya.
Bagi anak, tidur adalah sesuatu asupan yang penting bagi
perkembangan otaknya karena dengan tidur yang berkualitas mampu membuat si kecil sehat dan cerdas. Secara umum, ada dua fase dalam tidur yaitu
Rapid Eyes movement (REM) dan
Non-rapid Eyes Movement (Non REM). Nah, tidur siang merupakan tidur aktif atau tidur REM, sementara tidur malam merupakan tidur tenang/Non REM.
Sementara manfaat tidur bagi si kecil adalah sebagai
proses berkembangnya otak melalui stimulasi
endogenous (dari dalam tubuh) melengkapi peran stimulasi
exogenous (dari luar tubuh). Selain itu, tidur juga berperan sebagai masa dimana sel-sel dan jaringan yang rusak akan tergantikan dengan yang baru melalui regenerasi dan pembentukan. Tanpa adanya regenerasi sel dan jaringan, fungsi organ akan turun yang menyebabkan anak gampang sakit. Tidur juga bermanfaat untuk mengembalikan energi setelah sejak pagi beraktifitas.
Begitu kelas
dancing hampir selesai, Aira terbangun. Aku langsung menawarkan padanya untuk masuk kelas. Namun ia menggeleng dan meminta keluar. Akhirnya kami memutuskan untuk keluar dan mengajaknya berkeliling mal.
Kami pun menyempatkan berfoto-foto dahulu di main
stage Atrium sebelum pulang.
Tahukah bunda? Ternyata kecerdasan anak itu tak sekedar dari asupan nutrisinya saja lho. Sebagai orangtua, kita juga butuh memperhatikan
tumbuh kembang si kecil dari aktifitasnya sehari-hari. Kebiasaan berolahraga sejak dini tak hanya menyehatkan otot, jantung, peredaran darah dan tulang, namun juga dapat menjadi pemicu lapar bagi anak yang susah makan. Alhasil anak jadi tak mudah terserang penyakit. Selain itu, dari segi psikologi, anak akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi, mudah berkonsentrasi, dan beradaptasi dengan lingkungannya. Jadi,
gym bisa juga dijadikan salah satu pilihan anak untuk berolahraga lho.
Tapi, ada beberapa hal juga yang harus diperhatikan, misalnya :
- Jangan sekali-kali memaksakan si kecil melebihi batas kemampuannya. Anak-anak mudah lelah dibanding dengan orang dewasa. Rasa capek malah hanya akan menurunkan tingkat kekebalan tubuh dan membuat anak mudah tertular penyakit.
- Rentang waktu yang dibutuhkan untuk berolahraga bagi si kecil antara 30 menit-1 jam diselingi istirahat.
- Lakukan macam olahraga yang bervariasi agar anak tak mudah bosan.
- Sebelum beraktifitas di pagi hari, usahakan si kecil tidur dan beristirahat dengan cukup pada malam harinya.
- Setelah berolahraga, segera ganti pakaian yang basah, lap terlebih dahulu badan si kecil dengan handuk dan ganti baju dengan yang kering. Sementara untuk mandi, baru bisa dilakukan setelah kurang lebih 30 menit setelah berolahraga untuk menunggu suhu badan kembali normal.
Setelah berkeliling walau belum puas, berhubung cuaca sudah sore dan hujan, terpaksa kami pulang khawatir kalau-kalau tidak bisa sampai rumah karena terhalau banjir dimana-mana. Akhir-akhir ini Jakarta sering hujan deras dan itu berarti banjir dimana-mana. Seperti kejadian beberapa hari lalu, aku dan suami harus mutar-mutar cari jalan pulang karena hampir semua jalanan terendam banjir. Perjalanan dari Palmerah-Carefour atau sebaliknya yang biasanya hanya memakan waktu 15 menit menggunakan motor, jadi molor waktu hingga 1 jam lebih gara-gara banjir.
Kembali ke topik, cuaca saat itu hujan deras disertai angin kencang. Wah, ngga terbayang deh bagaimana rasanya kalau pulang harus naik angkot atau motor dengan cuaca buruk seperti itu? Oh, no!! Bisa basah kuyup, kedinginan, molor waktu dan bahkan sakit. Untuk masalah seperti ini memang hanya taksi solusinya. Kalau ada helikopter yang beroperasi dengan tarif murah, bolehlah kapan-kapan dicoba. Turunnya langsung di depan rumah ya, pak Pilot. Hehehe... Atau, busway yang mengantar sampai rumah. Hihihi... jadi kayak mobil jemputan.
Selain gym, Aira juga mulai dikenalkan olahraga renang. Walau telat dimulai, tapi tak apalah daripada tidak sama sekali. Seharusnya berenang sudah bisa dilakukan saat anak masih bayi. Karena sejak di dalam rahim pun, janin sudah terbiasa berenang.
Aira saat berenang dengan Ayah
Untuk melakukan stimulasi bagi balita dapat juga dilakukan senam aerobik sederhana seperti menyilangkan tangan kaki atau menggerakkan tangan dan juga kaki secara berlawanan sambil meloncat. Gerakan ini berguna untuk mengaktifkan otak, serta membantu kesiapan menulis/membaca dan memaknainya.
Nah, itu seputar stimulasi anak melalui olahraga. Sementara berdasarkan asupan nutrisi, ada 19 zat gizi penting yang dibutuhkan untuk
perkembangan otak, yaitu :
- DHA (Docosahexaenoic Acid/Asam Dokosaheksaenoat), berfungsi bagi perkembangan saraf otak, terutama pembentukan jaringan lemak otak (mielinisasi) dan interkoneksi antarsaraf. Makanan yang mengandung DHA terdapat pada ASI, ikan laut seperti gindara, tuna, sarden, salmon, dan makarel.
- AA/ARA (Arachidonic Acid/ Asam Arakidonat), berfungsi untuk mengoptimalkan transmisi saraf dan fungsi otak. Makanan yang mengandung AA/ARA terdapat pada ASI, telur bebek, daging, dan makanan sumber hewani lainnya.
- Taurin, asam amino yang membuat kinerja otak menjadi lebih baik dan juga berperan dalam perkembangan mata anak. Kandungannya dapat ditemukan dalam ASI, daging, unggas dan makanan laut.
- Kolin, membantu fungi normal otak melalui pembentukan neurotransmitter acetylcholine. Zat kolin terdapat ASI, kuning telur, kacang kedelai, hati ayam, daging sapi dan kalkun.
- Omega-3 (Asam Linolenat) dan Omega-6 (Asam Linoleat), merupakan asam lemak esensial yang berperan dalam pembentukan pembungkusan saraf. Terdapat pada Asi, produk susu dan makanan laut.
- Tyrosine & Tryptophan (TT), berfungsi menghasilkan neurotransmitter yang berperan dalam menyerap pesan dan mengolahnya sehingga pesan dapat disampaikan lebih optimal. Zat ini bersumber pada ASI, pisang, unggas, kacang, dan makanan lain yang kaya protein.
- Asam Folat, yaitu sebagai zat yang mampu mengurangi resiko cacat otak dan saraf tulang belakang pada janin dan bayi. Kandungannya terdapat pada sayuran hijau seperti brokoli dan bayam, buah-buahan seperti jeruk, semangka, stroberi, nanas, dan alpukat, serta terdapat pula pada kacang-kacangan dan gandum.
- Zat Besi (Ferrum/Fe), dibutuhkan untuk pembentukan selubung saraf dan mencegah gangguan kecerdasan. Fe terkandung pada ASI, sereal, daging, hati, ikan, kacang-kacangan, kuning telur, sayuran berdaun hijau, dsb.
- Seng (Zink/Zn), berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan, fungsi sensorik, antioksidan, sistem reproduksi, serta stabilisasi membran otak.
- Yodium, berperan untuk pembentukan hormon tiroid yang diperlukan bagi tumbuh kembang fisik dan mental anak. Zat ini terdapat pada ikan laut, sayur-sayuran dan daging merah.
- Vitamin B1 (Tiamin), adalah gizi esensial untuk kesehatan otak dan sel saraf yang membantu pertumbuhan janin. Tiamin terdapat pada sereal, roti, nasi, dan pasta.
- Vitamin B5 (Asam Pantotenat), adalah bentuk koenzim yang berperan mengantar rangsangan saraf.
- Vitamin B6 (Piridoksin), membantu mengubah asam amino triptofan menjadi seretonin, yaitu suatu zat kimia otak yang menimbulkan rasa tenang pada tubuh.
- Vitamin B12 (Sianokobalamin), berfungsi membantu mempertahankan jaringan saraf agar tetap sehat.
- Kolesterol, merupakan komponen utama dalam pembentukan sel saraf dan otak. Zat ini terdapat dalam ASI, telur, udang, otak, dsb.
- Lecitin, bermanfaat untuk proses pembentukan saraf dalam otak yang mampu mencegah kerusakan memori.
- SA (Sialic Acid), membantu mengoptimalkan perkembangan otak anak pada waktu masa kritis tumbuh kembang otak/Golden Period. Zat ini hanya terdapat pada ASI.
- Sphingomyelin, komponen utama dalam proses pembentukan selubung mielin otak, menjaga saraf-saraf yang bekerja di otak agar tak ada satupun yang terhambat. Zat ini pun hanya ditemukan pada ASI.
- Yang terakhir yaitu, Gangliosida, dibutuhkan dalam tumbuh kembang, migrasi, dan pematangan sel saraf otak serta pembentukan sinaps, struktur otak, dan menyimpan informasi.
Ke-19 zat tersebut sangatlah dibutuhkan bagi
tumbuh kembang anak. Dan semua zat tersebut terdapat pada ASI. Sebagaimana yang kita tahu, bahwa ASI adalah
asupan nutrisi paling lengkap dan sangat dianjurkan untuk keoptimalan si kecil. Dewasa ini sudah banyak beredar susu formula yang menyerupai kandungan ASI. Salah satu contohnya
Enfagrow A+, yaitu susu yang diformulasikan untuk memenuhi nutrisi anak 1-3 tahun dan membantu pertumbuhannya. Susu ini mengandung Kolin 100mg/100g, LA 380mg/100g, ALA 140mg/100g, Prebiotik FOS dan GOS 3g/100g, Vitamin C 50mg/100g, Vitamin E 4,9mg/100g, DHA, Asam Sialat, Taurin, serta kaya akan Kalsium, Fosfor, dan Magnesium.
Apapun pilihan bunda, tentunya memberikan nutrisi dan cara stimulasi terbaik untuk buah hati pastinya menjadi pembelajaran penting yang sangat berharga untuk masa depan si kecil. Maka, perbanyak informasi ya, bunda agar masa kritis anak (0-3tahun pertama) tidak terbuang sia-sia.
Nah, ini salah satu kisah Aira dalam mengisi masa-masa Golden Period-nya. Bagaimana kisah buah hati bunda?! *
Sumber acuan :
-The Golden Years-Nakita, Buku Panduan Tumbuh Kembang Anak
-Kemasan Enfagrow A+